Belum lama ini, Tuhan
mengingatkanku akan mimpiku sekitar bulan September 2012. Dalam keadaan tidur,
di dalam mimpi saya sedang berada di sebuah dataran yang sangat luas dan begitu
gersang. Saya memperhatikan tanah itu, kering dan pecah-pecah, terlihat bahwa
tanah tersebut sudah lama sekali tidak disirami hujan. Keadaannya begitu
menyedihkan. Seketika itu juga timbul hasrat dalam hati saya untuk menyirami
tanah kering yang sangat luas itu dengan air yang sangat banyak. Namun ketika saya
melihat tangan saya, saya sedang menggenggam sebuah gayung, dan ada ember kecil
berisi air di dekat kaki saya – ya,
airnya hanya ada di sebuah ember kecil! Tiba-tiba suara seseorang menarik
seluruh perhatian saya. Orang tersebut berkata kira-kira seperti ini, “Kamu
belum bisa menyirami seluruh tanah ini, karena air yang kamu punya di dalam
ember kecil ini tidak cukup untuk menyirami seluruh tanah ini”
Saya terbangun! Lalu
merenungkan arti mimpi itu. Kuat didalam hati saya bahwa mimpi saya berbicara
tentang kapasitas. Tuhan tahu bahwa hati saya rindu dipakai-Nya lebih besar
lagi, tetapi kapasitas saya belum memadai. Saat itu saya bertanya kepada Tuhan,
“Bagaimana memperbesar kapasitas saya?” Tetapi kemudian saya melupakannya…
Setelah lewat 2 tahun
lebih, saya kembali bertanya kepada Tuhan pertanyaan yang sama, “Bagaimana
memperbesar kapasitas saya?” Lalu saya merasakan didalam hati saya, Roh Kudus
menerangkan:
3 PRINSIP HUKUM KAPASITAS
PRINSIP - 1: Tuhan memakai diri kita tergantung kapasitas
kita.
Tuhan tidak akan
memakai kita melebihi kapasitas kita. Sejauh mana Tuhan memakai kita,
tergantung dari kapasitas kita. Ini adalah prinsip hukum kapasitas, yang ada
dalam kehidupan sehari-hari yang juga terkait dengan prinsip Alkitab:
- Sama seperti atlit binaragawan tidak akan mengangkat beban melebihi batas kemampuannya. Tuhan juga berkata bahwa Ia tidak akan menguji kita melebihi batas kemampuan kita (I Kor 10:13)
- Sama seperti truk barang, diberi muatan sesuai kapasitas daya tampungnya. Jika melebihi kapasitasnya, muatannya akan terjatuh. Minyak dalam buli-buli berhenti mengalir setelah tidak ada lagi bejana untuk menampung minyak (2 Raj 4:1-7)
PRINSIP – 2: Kapasitas bisa
diperbesar
Dalam Alkitab, Tuhan menerangkan bahwa kapasitas bisa
diperbesar. Nanti kita akan melihat caranya.
PRINSIP – 3: Tuhan memperbesar
kapasitas kita sedikit demi sedikit, bertahap, step by step.
Memperbesar kapasitas
bukanlah instan atau melalui doa sekali dan bimsalabim kapasitas kita langsung
membesar. Dengan kata lain, memperbesar kapasitas adalah PROSES!
CARA MEMPERBESAR KAPASITAS
- Membuka hati dan Biarkan Tuhan yang mengisi SELURUH hati kita
“Akulah TUHAN, Allahmu,
yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir: bukalah mulutmu lebar-lebar, maka Aku akan membuatnya penuh.” (Mazmur 81:11)
Kita perlu membuka mulut rohani kita,
bukan kecil-kecil atau sedikit-sedikit, tetapi lebar-lebar (menganga), maka
Tuhan akan memenuhinya. Apa artinya? Kita harus membuka hati untuk Firman-Nya
selebar-lebarnya dan biarkan Ia memenuhi hati kita dengan Firman-Nya. Kapasitas
kita takkan membesar jika kita menutup hati untuk Tuhan. Banyak dari kita
sering mendengar Firman tetapi mengapa kita tidak berubah? Karena kita menutup
hati. Kita tidak mengizinkan Firman-Nya mengubah kita. Firman yang datang hanya
berhenti di depan pintu dan kita menutup pintu bagi Dia. Atau mungkin kita
sudah membuka hati, tetapi hanya beberapa celah yang kecil-kecil. Kita hanya
mengizinkan Tuhan menerangi sebagian kecil hati kita.
Persilakan cahaya Firman-Nya
menerobos masuk ke seluruh bagian hati kita, menerangi dan mengusir seluruh kegelapan!
Maka apa yang terjadi? Saat Firman-Nya memenuhi seluruh hati kita, Tidak ada lagi
tempat bagi ketakutan di hati kita. Tidak ada lagi tempat bagi kekecewaan.
Tidak ada lagi tempat bagi iri hati. Yang ada hanyalah terang, iman yang teguh,
pengharapan tanpa batas, kasih yang tak berkesudahan! Saat hati kita dipenuhi
oleh hal-hal yang dari Allah, kapasitas hati kita membesar dan semakin besar!
“dan meminta kepada
Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan
kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia
menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan
apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi
orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus
dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah
kanan-Nya di sorga,… Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua
dan segala sesuatu.” (Efesus 1:17-20,23)
Dikatakan bahwa Tuhan akan “memenuhi”
jemaat-Nya yaitu kita. Artinya di dalam diri kita ada wadah yang memiliki kapasitas
yang mau Tuhan isi atau penuhi! Dan jika Tuhan sudah memenuhi kita, jangan
cepat puas! Saat kita berseru, ”More!
More! More! Lebih lagi! Lebih lagi! Lebih lagi akan Engkau!” Maka Tuhan
tidak bisa lagi memakai wadah kita yang lama, Ia akan memperbesar wadah dalam
diri kita sehingga kita akan menerima yang lebih besar lagi!
- Setia dalam perkara kecil
Ada 2 perumpamaan yang menarik dan
kita bisa memperoleh pengertian yang lengkap.
Perumpamaan I.
Tentu kita ingat perumpaan tentang talenta
(Matius 25). Sang Tuan memberi 5 talenta, 2 talenta, 1 talenta kepada 3 orang hambanya
menurut kesanggupannya! Atau dengan
kata lain menurut kapasitasnya! (Mat
25:15). Kita tahu bahwa hamba yang menerima 5 talenta mengembangkannya 2x lipat
menjadi 10 talenta dan hamba yang menerima 2 talenta mengembangkan sehingga
menjadi 4 talenta. Apa yang dikatakan tuannya kepada mereka?
“Maka kata tuannya itu
kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau
telah setia dalam perkara kecil, aku
akan memberikan kepadamu tanggung jawab
dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”
Perumpamaan II adalah perumpamaan tentang
uang mina (Lukas 19) juga mirip tetapi berbeda. Sang Tuan memberikan 10 mina
kepada 10 orang hambanya, berarti setiap orang menerima 1 mina! Pada
perumpamaan talenta, 3 orang hamba start-nya berbeda. Tetapi pada perumpamaan mina, 10
orang hamba start-nya sama: masing-masing punya 1 saja! Lalu apa yang terjadi?
Hamba pertama, 1 mina menghasilkan 10
mina. Fantastis! Lalu apa kata Tuannya?
“Katanya kepada orang
itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.”
Wow! Siapa menyangka bahwa karena
setia dalam hal uang, malah dipercayakan kota! Bahkan hasil yang diperoleh dari
mina tersebut menentukan jumlah kota yang akan dipercayakan. So, tugas harian
kita yang sepele sebenarnya bertujuan untuk menghentar kita kepada perkara-perkara
besar.
Hamba kedua, 1 mina menghasilkan 5
mina. Lalu ia dipercayakan 5 kota.
Dari 2 perumpamaan diatas kita
mengambil kesimpulan bahwa barangsiapa setia dalam perkara KECIL, ia akan
dipercayakan perkara yang BESAR. Kata KECIL dan BESAR menerangkan suatu ukuran
kapasitas. Dan dari KECIL ke BESAR, adalah suatu pembesaran kapasitas!
Tanpa mereka sadari, saat mereka
mengembangkan talenta dan mina mereka, saat itulah kapasitas mereka diperbesar!
- Jika kita mengembangkan semua kemampuan yang kita punya, sekecil apapun itu, Tuhan akan membuatnya besar!
- Jika kita bertanggungjawab dalam tugas-tugas kecil dan sepele, Tuhan akan mempersiapkan kita untuk kepercayaan-kepercayaan besar!
- Jika kita jujur dan dapat dipercaya dalam duit-duit kecil, Tuhan akan percayakan kita duit-duit jutaan, milyaran, dan trilyunan!
- Jika kita setia dalam perkara yang TAK TERLIHAT (saat teduh, doa, baca Firman, pujian penyembahan), maka Tuhan akan mempercayakan perkara yang TERLIHAT.
Lalu apa yang terjadi dengan yang
tidak menjalankan talenta dan minanya? Mereka dicampakkan, dan talenta/minanya
diberikan kepada yang memiliki paling banyak!
“Lalu katanya kepada
orang-orang yang berdiri di situ: Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan
berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu. Kata mereka kepadanya:
Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina. Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap
orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai,
dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.” (Luk
19:24-26)
Apa maksudnya: “Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi”? Artinya setiap
orang yang mempunyai kapasitas, kepadanya akan diberi. “Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.” (Amsal
13:4)
- “Kelimpahan” berbicara tentang “sesuatu yang diisi”.
- “Hati orang rajin” adalah wadah yang memiliki kapasitas!
- “Hati si pemalas” adalah wadah yang berbolong. Penuh keinginan tetapi tidak bisa diisi apa-apa.
Jadi, kapasitas akan membesar jika
kita Setia, Rajin mengembangkan, Jujur, Bertanggungjawab terhadap semua yang
kita miliki saat ini yang dengan demikian mempersiapkan diri kita berdiri di
hadapan raja-raja.
- Menjadi serupa dengan Yesus Kristus
Tahukah kita bahwa cara memperbesar
kapasitas adalah proses peremukan dan penghancuran, proses pemurnian dan
pengeratan, proses perendahan dan menjadi hamba, dan proses penyangkalan diri
dan kematian akan diri sendiri?
“Tidaklah demikian di
antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi
pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia
juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan
nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Mrk 10:43-45)
“Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap
satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” (Yoh 12:24)
Kapasitas erat hubungannya dengan
hati dan karakter kita. Jika hati dan karakter kita semakin serupa dengan
Kristus, sesungguhnya kapasitas kita semakin diperbesar.
- Semakin kita Rendah Hati seperti Yesus
- Semakin kita Mengasihi seperti Yesus
Tuhan menolong kita melalui
menghadirkan proses-proses menyakitkan yang akan memurnikan kita, memperbaiki
diri kita, membuat kita semakin serupa Kristus. Kita melihat berbagai contoh
dalam Alkitab: Abraham, Yusuf, Musa, Daud, dan masih banyak lagi – sebelum Tuhan
memakai mereka dengan luar biasa, mereka harus mengorbankan banyak hal, meninggalkan
zona nyaman, dijual menjadi budak dan masuk penjara karena fitnah, dikhianati
dan dikejar-kejar mau dibunuh sekalipun tidak bersalah, dan banyak lagi. Semua
rangkaian proses itu ternyata memperbesar kapasitas mereka hingga mereka siap
untuk melakukan perkara-perkara yang jauh lebih besar.
Apa proses dalam hidupmu saat ini?
Ikutilah prosesnya Tuhan, jalani dengan kerendahan hati, miliki hati yang siap
dibentuk, mati akan diri sendiri, maka someday,
kita akan mengikuti jejak-jejak mereka untuk memuliakan Tuhan dengan perkara
yang jauh lebih besar.
“Whenever God means to
make a man great, He always breaks him in pieces first” – Charles Spurgeon
Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan!
RL, Juni 2015