Jumat, 07 Juni 2013

PARADIGM CHANGING #1: “ORANG PILIHAN TUHAN”


Kita dibentuk oleh pola pikir kita, karena itu penting bagi kita untuk mengubah pola pikir kita sesuai dengan kebenaran-Nya (Rom 12:1). Akhir-akhir ini Tuhan banyak mengubah paradigmaku melalui Firman-Nya yang hadir diberbagai peristiwa-peristiwa yang kualami. Kehadiran-Nya seperti membolak-balikkan seluruh duniaku. Semua pemahaman lama diubahkan seketika!

Salah satu pemahaman yang diubahkan Tuhan adalah pemahamanku tentang “Orang pilihan Tuhan”. Saya pengen banget share tentang hal ini. Moga-moga kamu mau baca tulisan ini sampai habis, karena pemahaman ini akhirnya mengubahkan caraku memandang diriku sendiri dan caraku memandang orang lain.

Apa yang pertama kali muncul di benak kamu saat mendengar istilah “orang pilihan Tuhan”? Seperti apakah “orang pilihan Tuhan” itu?

MULTI-TALENTED?

Beberapa bulan lalu sebuah stasiun TV meliput tentang seorang remaja laki-laki jenius kelahiran Surabaya, yang baru berusia belasan tahun tetapi sudah duduk dibangku kuliah. Remaja ini mengikuti seleksi yang ketat bersama ribuan remaja lainnya dari seluruh penjuru dunia. Lalu terpilihlah beberapa orang (termasuk dia!) untuk berada dikelas khusus di salah satu universitas terkemuka di Amerika Serikat. Di universitas tersebut, ia mengambil 2 jurusan sekaligus (Kedokteran dan Manajemen) dan ia mendapatkan Indeks Prestasi yang sempurna untuk dua jurusan tersebut!  Berbagai penghargaan telah disabet olehnya, dan bahkan ia menjadi motivator pendidikan termuda di Indonesia!

Dulu, pemahaman saya tentang orang yang dipilih Tuhan adalah orang yang dikaruniai talenta atau bakat diatas rata-rata seperti Salomo yang sanggup membuat 1000 lebih lagu dan memiliki hikmat yang luar biasa untuk mengatur pemerintahannya, melakukan perkara besar diluar akal manusia seperti Musa yang membelah lautan supaya umat yang dipimpinnya dapat menyeberang di tanah kering, menjadi pemimpin hebat dan berhikmat seperti Yusuf bin Yakub, yang memiliki kemampuan luar biasa seperti Daud yang mengalahkan raksasa Goliat, yang kelahirannya sudah dinubuatkan dan dijanjikan seperti Simson dan Yohanes Pembaptis, dan lain-lain. Pemahaman seperti ini nggak salah, tapi belum lengkap.

Lalu gimana dengan yang kemampuannya biasa-biasa? Yang lahir dengan ketidaksempurnaan fisik? Yang lahir dari keluarga broken home, anak haram, anak yang tertolak, anak yang mengalami sexual abused sejak kecil? Apakah mereka tidak dipilih Tuhan? Apakah mereka adalah orang yang ditinggalkan Tuhan? Apakah Tuhan pilih kasih dan membeda-bedakan orang? Apakah Tuhan itu jahat sehingga membiarkan beberapa orang mengalami penderitaan dalam hidupnya sedangkan yang lain tampaknya diberkati dengan tak henti-hentinya?

Dunia dan masyarakat kita punya konsep sendiri tentang “orang pilihan”. Konsep inilah yang tanpa kita sadari menerobos masuk dalam pemahaman kita juga sebagai orang percaya. Padahal semua konsep ini lahir dari pemahaman logika manusia, dimana kemampuan logika yang terbatas ini memang tidak mampu memahami rancangan Allah yang sungguh amat besar.

SUDUT PANDANG TUHAN

Belakangan, Tuhan mulai membuka pemahaman logika saya yang sempit ini. Tuhan mengajak saya untuk melihat dari sudut pandangnya Tuhan, melihat menurut cara Tuhan memandang dari sudut pandang kekekalan dan rancangan-Nya yang maha besar, sehingga akhirnya cara pandang saya diubahkan, mata saya dibukakan, kapasitas hati saya semakin diperbesar. Memang benar apa yang Firman Tuhan katakan bahwa sejauh langit dari bumi demikian tingginya pikiran Tuhan dari pikiran kita (Yes 55:8-9) dan manusia tidak mampu menyelami seluruh pekerjaan Allah dari awal sampai akhir (Pkh 3:11).

Tuhan menunjukkan kepada saya beberapa “orang-orang pilihan-Nya” yang berbeda dari pemikiran saya selama ini. “Orang-orang pilihan Tuhan” di bawah ini adalah orang-orang yang hidupnya tidak normal seperti manusia umumnya, menempuh jalan yang tidak lazim, yang secara manusia bernasib buruk, yang mungkin sebagian orang berkata mereka kena kutuk, tetapi mereka ternyata adalah “orang pilihan Tuhan”. Siapa saja mereka?

  1. Seorang yang buta sejak lahir.
“Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.” (Yoh 9:1-3)

Betapa mudahnya kita memandang rendah orang-orang yang lahir dengan ketidaksempurnaan fisik, dan memandang diri kita lebih baik dari mereka! Lebih parahnya, dengan mudah kita menghakimi bahwa mereka orang berdosa, orang yang kena kutukan, dlsbnya. Betapa hati kita begitu jahatnya! Meskipun ada kasus-kasus yang penyebabnya karena dosa, tetapi contoh diatas menampar kita yang suka menghakimi dan memandang rendah orang lain. Ternyata ada orang yang lahir nggak sempurna, karena mereka adalah “orang pilihan Tuhan” yang akan menyatakan kemuliaan-Nya.

“Orang pilihan Tuhan” bukan hanya para pendeta / pengkhotbah dengan urapan dan hikmat luar biasa, artis-artis dan pemusik yang multi talented, tetapi juga Nick Vujicic yang lahir tanpa lengan dan tungkai kaki namun dipakai Tuhan menginspirasi hidup banyak orang!

  1. Perempuan-perempuan yang mandul (ketidaksempurnaan fisik) – seperti Sara, Ribka, Rahel, Hana, Elizabeth – tetapi kemudian Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya sehingga mereka dapat melahirkan anak-anak (bahkan beberapa diantaranya melahirkan pada masa tuanya!).
  2. Ayub yang dalam sekejap mata ditimpa berbagai malapetaka.
  3.  Paulus yang memilih “jalan hidup” untuk tidak menikah!!!
  4. Pahlawan-pahlawan iman di Ibrani 11:36-39 yang hidup dalam penderitaan dan tidak menerima apa yang mereka imani!
Apa yang mau kita katakan tentang orang yang cacat fisik, yang mandul, yang kena malapetaka beruntun, yang tidak menikah, yang hidup dalam penderitaan? Mereka kena kutuk? Mereka berdosa? Mereka kurang iman? Mereka tidak dipilih Tuhan?

Terlalu cepat kita menghakimi orang-orang seperti ini. Nyatanya, 5 contoh diatas adalah orang-orang pilihan Tuhan. Saya mau mengajukan beberapa pemikiran baru: 

  1. SETIAP KITA adalah orang pilihan Allah, mempunyai peranan masing-masing, punya tugas khusus dalam rencana kekekalan Allah. Jadi baik yang multi-talented maupun yang kelihatannya biasa-biasa saja, semuanya dipilih Allah! Ingatlah, sebuah pesawat yang super cepat, tidak akan bisa berfungsi baik tanpa kehadiran baut-baut, sekrup-sekrup kecil yang ada di tubuh pesawat. “BAUT-BAUT” kecil, komponen-komponen kecil adalah bagian dari pesawat keseluruhan.
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Ef 2:10) 

  1. Tuhan punya hak atas ciptaan-Nya, membentuk mereka sesuai kehendak-Nya.
“Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?” (Roma 9:20-21)

  1. Tuhan terkadang memilih dan memakai yang lemah untuk mempermalukan yang kuat.
“Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.” (I Kor 1:27-29)

Pada akhirnya, tulisan ini ditujukan untuk 2 kelompok orang. Kelompok pertama adalah kelompok yang outstanding, diatas rata-rata, untuk tidak menjadi sombong, tidak merendahkan dan menghakimi orang lain, karena Tuhan akan memakai orang-orang yang lemah untuk mempermalukan anda yang sombong – ingat yang Tuhan pilih jadi pemimpin bangsa Israel bukanlah Harun yang pandai bicara, tetapi Musa yang berat lidah! Tanpa bermaksud merendahkan bakat/keunggulan (hal-hal ini sungguh penting), tapi harus dibarengi karakter yang rendah hati.
  
Kelompok kedua adalah kelompok yang merasa biasa-biasa dan bahkan di bawah rata-rata secara manusia, yang selama ini berpikir bahwa dirimu bukan orang pilihan Tuhan. Jangan berkecil hati. Dalam kelemahanmu kuasa Allah menjadi sempurna. Kasih karunia-Nya berlimpah untukmu. Lihat dirimu seperti cara Tuhan memandang dirimu: Orang pilihan-Nya, orang yang luar biasa, yang akan dipakai-Nya menyatakan kemuliaan-Nya! Kamu bisa mencapai banyak hal dan melakukan kemustahilan bersama Tuhan!

Semoga tulisan ini mengubahkan caramu melihat dirimu sendiri dan caramu melihat orang lain :)

 
RL, Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar