Rabu, 03 Juni 2015

POHON HIASAN

Alkitab mengumpamakan orang percaya seperti pohon yang berbuah (Contoh Mazmur 1:3, Yeremia 17:8). Dikesempatan lain, orang percaya juga diumpamakan seperti ranting, sedangkan pokoknya adalah Tuhan Yesus (Yoh 15:1-3). Intinya adalah Tuhan mau kita berbuah dengan cara melekat pada-Nya, pada Firman-Nya, mengandalkan Dia. Tanpa Dia kita akan kering, mati dan takkan berbuah.

KUALITAS & KUANTITAS BUAH yang kita hasilkan bergantung pada bagaimana hubungan kita dengan Tuhan.

  • Yoh 15:4-7. Jika kita Tinggal di dalam Yesus (pokok anggur) --> kita akan berbuah banyak.
  • Mzm 1:2-3. Jika kita cinta Firman & merenungkannya siang & malam --> kita akan berbuah pada musimnya.
  • Yer 17:5-8. Jika kita senantiasa mengandalkan Tuhan --> kita akan berbuah dan tidak akan mengalami kekeringan.
  • Yeh 47:12. Pohon yang mendapat pasokan dari tempat kudus --> pohon itu akan berbuah & tak habis-habisnya. Buahnya menjadi makanan, daunnya menjadi obat-obatan.

Apa artinya? Dia adalah Sumber. Begitu kita terputus dari Sumber, kita mati, menjadi kering & berhenti menghasilkan buah.

Tapi bukankah banyak orang yang terputus dari Sumber tapi mereka tetap berbuah?

Ada 2 macam pohon. Pohon pertama adalah POHON HIDUP – pohon yang menghasilkan buah karena ia melekat pada Sumber. Buahnya adalah hasil dari melekatnya dia dengan Sang Sumber. Pohon kedua adalah POHON MATI (pohon hiasan). Ia pohon yang mati tapi diranting-rantingnya ditempelkan buah-buahan palsu/tiruan/imitasi. Di pemandangan manusia, kedua-duanya memiliki buah. Bisa jadi pohon kedua malah dipuji-puji karena hiasan-hiasannya begitu indah.

Tetapi dimana letak perbedaannya? Inilah beberapa diantaranya.

1. Pohon hidup MELEKAT pada Sumber Kehidupan. Pohon mati TERPUTUS dari Sumber.

2. Pohon hidup mungkin awalnya kelihatan kecil sekali, tetapi tidak apa-apa, karena perlahan tapi pasti ia mengalami PERTUMBUHAN. Pohon mati tampaknya sudah besar, sudah indah, tetapi ukurannya sampai disitu saja. Ia indah tetapi TIDAK BERTUMBUH.

3. Pohon hidup MENGALAMI PROSES PEMBERSIHAN yang menyakitkan berulang kali, ada bagian-bagian yang dikerat/dipotong supaya ia makin banyak berbuah. Pohon mati (hiasan) sudah indah dipandang & dipuji-puji. Tetapi ia TIDAK MENGALAMI PROSES seperti halnya pohon hidup.

4. Pohon hidup memiliki buah yang ASLI. Buah tersebut adalah HASIL dari melekatnya dia dengan Sang Sumber & proses pembersihan yang ia alami. Pohon mati (hiasan) memiliki buah IMITASI/TIRUAN yang ditempel/digantung pada dirinya, BUKAN HASIL dari melekatnya dia dengan Sumber.

5. Pohon hidup selalu MEMBERI KEHIDUPAN - buahnya menjadi makanan, daunnya bisa menjadi obat, dahan-dahannya menjadi naungan yang menyejukkan. Itulah makna kehidupannya, ia menjadi berarti karena hidupnya memberi hidup pada orang lain. Pohon mati (hiasan) TIDAK MEMBERI kehidupan. Ia hanya menyenangkan untuk dipandang. Semua atribut yang ia kenakan adalah imitasi, dan suatu saat akan ia tanggalkan saat acara pesta telah usai. Ia sendiri akan dibuang & dicampakkan.

6. Pohon hidup memiliki BENIH untuk kehidupan selanjutnya. Dampaknya bukan hanya dirasakan untuk generasi saat ini, tetapi juga generasi yang akan datang. Pohon mati TIDAK MEMILIKI BENIH.

7. Pohon hidup BERAKAR dengan kuat, Pohon mati (hiasan) TIDAK BERAKAR. Saat angin kencang datang, pohon hidup tetap bertahan, pohon mati terhempaskan.

Untuk menjadi pohon yang hidup, kita harus melekat pada Sumber (Tuhan Yesus), berakar di dalam Firman-Nya, bersedia dibersihkan/ditegur/dikoreksi/mau berubah, mengetahui makna kehidupannya yaitu bermanfaat bagi orang lain, dan meninggalkan warisan selanjutnya. Kalau saat ini ukurannya masih kecil, gak apa-apa yang penting kita terus bertumbuh. Jangan tergiur untuk kelihatan besar, punya buah, dan dipuji-puji orang (baca: punya pelayanan yang besar, yang hebat, yang banyak, dan dipuji orang). Kalau cuma sekedar supaya kelihatan "punya buah" - pohon hiasan juga bisa kok! ^____^

"...sebab diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar." (Yoh 15:5b-6)

RL, Mei 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar