[Menjawab pertanyaan: Kenapa saya ogah beribadah? Kenapa ibadah itu membosankan dan saya merasa nggak dapet apa-apa? Apa beribadah itu ada gunanya? Gimana mendapat berkat yang terbaik di dalam ibadah?]
Ironis sekali saat melihat realita yang terjadi pada mereka
yang katanya “anak Tuhan” tapi:
- Ogah untuk beribadah, karena merasa ibadah nggak ada gunanya.
- Merasa lebih asyik dan lebih berguna ke tempat lain daripada ke rumah Tuhan.
- Merasa tidak butuh ibadah, melainkan menyangka Tuhanlah yang membutuhkannya datang beribadah (Ough!).
- Kalaupun beribadah, mereka datang kosong, pulang pun kosong. Tidak ada perubahan. Begitu sampe rumah, ditanya “kamu dapat berkat apa di ibadah?”. “Waduh, lupa!”. Orang yang seperti ini lama-lama jadi jenuh sendiri untuk beribadah.
- Berpikir tidak perlu terlalu aktif, apalagi melayani? Mikir 100x dulu deh. Yang penting sudah menjalani kewajiban sebagai orang Kristen, cukup!
- Berpikir bahwa ibadah itu hanya kewajiban aja, tapi nggak mengasyikkan.
- Tahu ibadah itu perlu. Tapi begitu ditanya, “gunanya apa?” Mereka nggak bisa jawab… =_=
Orang-orang seperti diatas, tidak menemukan manfaat ibadah.
Apa betul ibadah itu nggak ada gunanya? Atau kita yang keliru memahami ibadah?
Sejatinya, kitalah yang keliru dalam beribadah. Kalo kamu mau menikmati berkat
yang luar biasa dalam ibadah, kamu perlu baca tulisan ini. Siap?
MAZMUR 65:5 berkata (baca dan pahami baik-baik),
“Berbahagialah orang
yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu!
Kiranya kami menjadi
kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.”
- Ternyata Tuhan memilih dan menyuruh kita mendekat dan diam di pelataran Tuhan!
-
Ini hak istimewa sebagai anak Allah!
-
Tuhan itu mau dekat sama kita – punya hubungan
yang dekat sama kita! Kita keliru kalau menyangka Tuhan mencari persembahan
kita. Yang Tuhan cari dalam hidup kita adalah: HUBUNGAN! Mengapa? Simple
jawabannya, karena Dia mengasihi kita! Lah trus, apa untungnya buat kita? Baca
terus ya…
-
Mendekat
untuk diam di pelataran-Nya. Apa yang dimaksud dengan “diam”? Diam disini bukan
pasif (ga melakukan apa-apa). Diam disini adalah tidak beranjak! Saat kita
mendekat pada Tuhan, Ia berkata, “Jangan beranjak! Tetap disini. Aku mau
memberkatimu!”
-
Saat kamu datang beribadah, ingat: TUHAN MENCARI
HUBUNGAN! Jadi, PUJIAN DAN PENYEMBAHAN adalah saat yang paling baik untuk kamu
menjalin hubungan sama Tuhan! So, nikmatilah Pujian dan Penyembahan. Ucapkan
syukur pada Tuhan. Berkata-katalah kepada-Nya. Pujilah kebesaran-Nya. MULUT HARUS
TERBUKA! Ekspresikan hubungan itu, kita bisa mengangkat tangan, atau bertepuk
tangan saat memuji Tuhan.
-
Saat mendekat pada Tuhan, kita nggak boleh
datang dengan tangan hampa! Kita harus membawa persembahan! Siapkan
persembahanmu yang terbaik, jangan masukkan uang yang busuk, kumal, dan kusam!
Itu sama dengan menghina Tuhan! Sekali lagi, Tuhan nggak cari uangmu karena dari
ujung rambutmu sampe ujung kakimu, seluruh isi rumahmu, isi dompetmu, isi
tabungan ortumu itu Tuhan punya. Tuhan hanya cari HATIMU YANG MELEKAT PADA
TUHAN. Saat kamu beri persembahan yang terbaik, kamu sedang berkata,”TUHAN KAU
SEGALANYA DALAM HIDUPKU, AKU MENGASIHIMU LEBIH DARI APAPUN JUGA” dan itu
romantis di mata Tuhan, sangat menyenangkan Tuhan. Mana Tuhan bisa tahan untuk nggak
memberkati lebih banyak lagi sama model orang kayak gini?
- Ternyata orang yang mendekat dan diam di pelataran Tuhan akan berbahagia (bhs Inggris: Diberkati)!
-
Nah, jadi CATAT BAIK-BAIK: nggak semua orang
yang datang beribadah diberkati, kendati hamba Tuhan berdoa dan memberkati
jemaat.
-
Orang yang diberkati adalah orang yang apa?
MENDEKAT PADA TUHAN & TIDAK BERANJAK DARI HADIRAT-NYA.
-
Tuhan Yesus pernah mengecam bangsa Israel yang bibirnya
memuliakan Tuhan tetapi hatinya menjauh dari Tuhan. Apakah mereka diberkati?
Jelas tidak!
-
Saat ibadah, HATI KAMU HARUS TERFOKUS SAMA
TUHAN! Bukan datang ke ibadah karena ada “si Budi” atau “si Susi”, atau karena
motivasi yang salah lainnya. Percaya deh kalo motivasi kamu benar, maka kamu
akan diberkati Tuhan.
- Di rumah Tuhan kita akan dikenyangkan dengan segala yang baik!
-
“Dikenyangkan” pada ayat ini, dalam bahasa
aslinya juga bermakna: dipuaskan, dipenuhi, dilimpahkan, diperkaya! Renungkan:
-
Mengapa bisa dikenyangkan? Karena lapar dan mau
makan!
-
Mengapa bisa dipuaskan? Karena haus dan mau
minum!
-
Kenapa bisa dipenuhi dan dilimpahkan? Karena
kita datang dan berkata,”Tuhan aku ini bejana yang kosong, isilah aku!”
-
Kenapa bisa diperkaya? Karena kita merendah dan
berkata,”Tuhan aku ini miskin, perkaya aku!”
-
Saat ibadah, SIKAP HATI KAMU HARUS BENAR. Waktu
mendengar Firman Tuhan, apakah kamu datang untuk DIKENYANGKAN DAN DIPERKAYA?
Atau kamu merasa tidak butuh Firman? CATAT: Banyak orang yang datang beribadah
dengar Firman cuma seperti dengar dongeng. Yang mereka cari khotbah yang lucu
buat entertain jiwa mereka! Mereka nggak mau sungguh-sungguh belajar! Mereka
tidak mencari pengajaran (intisari Firman)! Ga ada yang salah dengan
pengkhotbah yang lucu, tapi kalo kita cari “Stand up comedy” di gereja, kita
salah tempat! Bahkan yang udah notabene pelayan Tuhan, sibuk aja dengan tugas
pelayanannya dan nggak merasa perlu denger Firman karena pikirnya dia udah lebih
rohani dari jemaat, udah lebih tahu, udah lebih senior… Ini kesalahan besar,
Firman itu untuk semua kalangan! Firman itu makanan rohani! Makin banyak kita
melayani, makin banyak kita butuh Firman! CATAT (bagi para pelayan Tuhan): Kalo
jemaat butuh Firman 1 porsi, kamu butuh Firman 2-3 porsi!
-
Kalo sikap hatimu nggak bener seperti diatas,
mana bisa DIPERKAYA? Gak heran pulang ibadah tetap aja miskin rohani, tetap aja
pola pikirnya seperti orang dunia, tetap aja sikapnya nggak berubah, tetap aja
mentalnya gak berubah menjadi mental anak raja.
-
Gimana
bisa DIPUASKAN dan DIKENYANGKAN? Dengar Firman 15 menit aja udah bosen, pengen
Firman cepet-cepet selesai. Lama dikit udah ngomel, main HP, cerita kanan kiri.
Terang aja, pulang ibadah tetap jadi prajurit loyo, karena rohaninya masih
lapar dan dahaga. Di depan gereja didorong iblis udah jatuh… Mengapa? Karena
tidak makan sampai kenyang!!!
-
Gimana bisa DIPENUHI apalagi DILIMPAHKAN? Wong
baru kena teguran Firman Tuhan sedikit udah tersinggung dan sakit hati. Sebelum
bejana diisi penuh, bejana harus dibersihkan dulu baru diisi, dipenuhi,
dilimpahkan!
-
Harusnya kita datang dengan hati yang rendah
hati, mau diajar, mencari pengajaran, mau diubah paradigmanya, mau diubah sudut
pandangnya yang keliru, mau ditambahkan nilai-nilai yang baru, siap
diobrak-abrik kesalahan dan kebusukan hatinya, siap dikerat atau dibersihkan
dari kotoran-kotoran yang menempel. Nah sikap begitu baru bisa dikenyangkan,
dipuaskan, dipenuhi, dilimpahkan, dan diperkaya!
-
Dikenyangkan dengan segala yang baik? Apa aja
itu? SEGALA YANG BAIK itu Banyaakkk sekali!!! Itu bisa berarti sukacita dan
damai sejahtera, penghiburan, kekuatan, kuasa dan otoritas, berkat finansial,
berkat rohani, jawaban persoalan, visi untuk masa depan, dll. Janji Tuhan itu
luar biasa buat kita. Baik untuk hidup sekarang, maupun yang akan datang. Lain
waktu kita bahas ya!!!
- Bait Tuhan itu kudus!
-
Saat ibadah, hormati kekudusan Tuhan. Orang
dunia aja tahu menghormati presiden, atau orang-orang penting. Orang-orang
kafir bahkan tahu gimana menghormati ilah mereka! Gimana anak Tuhan gak bisa
menghormati Tuhan? Saat praise n worship mereka cuek bebek, dan diam aja, ato
malah bermain. Saat Firman mereka ngobrol, main HP atau fesbuk-kan. Saat
persembahan mereka kasih yang paling jelek dan paling kecil. Mereka pikir Tuhan
itu bisa direndahkan? Mana bisa orang model gini minta Tuhan berkati?
-
Tubuh kita adalah bait Allah dan harus kudus.
So, saat ibadah minta Tuhan menguduskan dirimu dan hormati kekudusan Tuhan.
Ingat, persembahan terbaik adalah TUBUH KITA. Itulah ibadah kita yang sejati
(Roma 12:1)
Nah, kalo sikap kamu udah benar, percaya deh Tuhan pasti
berkati kamu! Sementara pujian dan penyembahan kamu akan disegarkan,
disembuhkan, dipulihkan. Saat Firman Tuhan kamu diubahkan, dikuatkan, dibakar
lagi rohnya, diperkaya, dilimpahkan, mendapat jawaban, diberi visi yang baru,
dll. Buat yang melayani, saat melayani ada urapan baru yang diberikan,
kepercayaan yang lebih besar, talenta yang dilipatgandakan, dlsbnya. Pulang
dari ibadah nggak sama lagi, mentalnya baru, imannya lebih besar, hatinya makin
kuat, cara pandangnya makin luas, sikapnya berubah, raut mukanya makin cerah.
Setelah kamu menerima kebenaran ini, berjanjilah untuk
mengubah sikap saudara, “Dalam ibadah berikutnya, saya gak mau seperti yang
dulu lagi. Saya mau berubah.” Ke ibadah ga perlu lagi dipaksa-paksa,
“didorong-dorong”, “ditarik-tarik”, ato sampe dimarah ortu. Kesadaran sendiri
bahwa ibadah itu penting! Datang dengan sikap hati yang benar. Yah, supaya ibadah
kamu nggak sama lagi. Supaya kamu menjadi KENYANG DI RUMAH TUHAN, MENDAPAT YANG
TERBAIK, DIPERKAYA, DIPUASKAN, DIPENUHI, DILIMPAHKAN, DIBERKATI, dan BERBAHAGIA!
Amen?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar