“Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.” (Efesus 3:18-19)
Dunia mencoba “melukiskan” kasih dengan benda-benda yang
serba merah atau pink: balon berbentuk hati, bunga, dan berbagai aksesoris. Sebagian
“melukiskannya” dengan film atau novel tentang pasangan manusia yang sedang
kasmaran. Sebagian lagi dengan syair dan lirik lagu yang romantis. Tetapi Allah
“melukiskan” kasih dengan salib, paku, mahkota duri, dan darah yang tercurah.
Bayangkan saat Allah menciptakan manusia pertama – pria dan
wanita, Allah membentuk mereka untuk menjadi objek kasih-Nya. Demikian pula
saat Allah menenun setiap bagian dari eksistensi kita di dalam kandungan ibu (Mzm
139:13-16). Ia memperhatikan setiap detil, bahkan sampai setiap sel dan DNA tubuh
kita. Ia mengenal kita jauh sebelum kita diciptakan oleh-Nya (Yer 1:5). Di
dalam pikiran-Nya penuh dengan rancangan luar biasa yang Ia sediakan bagi kita.
Lalu Ia menghembuskan nafas hidup sehingga kita dapat menikmati anugerah-Nya:
kehidupan.
MENCARI KASIH MANUSIA
YANG TERBATAS
Siapapun tak dapat memungkiri keindahan kasih manusia, baik
dari orang tua, saudara, sahabat, atau kekasih. Manusia sebagai makhluk sosial secara
naluri ingin dikasihi dan mengasihi. Itulah sebabnya manusia seringkali rela
melakukan apapun demi kebutuhan ini, mulai hal-hal yang wajar sampai hal-hal
yang nekat. Tapi bagaimanapun, kasih manusia tetaplah terbatas, dapat diukur,
dan bersyarat. Bahkan di akhir zaman kasih manusia menjadi semakin dingin (Mat
24:12).
Dari Alkitab kita belajar betapa terbatasnya kasih manusia:
Daud tidak disayang oleh orangtuanya, Yabes dianggap sebagai anak pembawa sial,
Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya, Hosea dikhianati isterinya, dan Yesus
dikhianati oleh murid sekaligus sahabat-Nya sendiri. Tetapi tidak satupun dari
tokoh-tokoh diatas yang menjadi pahit karena mereka memiliki kasih Allah yang
tak terbatas.
AMAZING LOVE
“…betapa
lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus... ia
melampaui segala pengetahuan...” – tidak satupun alat ukur, rumus, dalil,
hipotesis, bahkan teori manusia yang dapat menjelaskan kedahsyatan kasih Allah.
Mencoba menghitungnya sama seperti mencoba menghitung pasir (Mzm 139:17-18).
Bahkan Yoh 3:16 menjelaskan bahwa begitu besarnya (tak dapat
diukur) kasih Allah akan manusia di dunia sehingga Yesus Kristus lahir di dunia
untuk melakukan karya penyelamatan. Kerinduan-Nya agar tak seorangpun yang
binasa. Ya, kasih Allah pada manusia adalah kasih yang menakjubkan – Amazing
Love. Maukah kamu memilikinya?
Satu, KASIH YESUS
menerima kita apa adanya.
Begitu banyak anak muda yang rela melakukan apapun agar
diterima oleh pergaulan. Mereka rela merokok, bolos, nyontek, dlsb hanya agar
dianggap sebagai “sahabat”. Sebagian lagi – laki-laki maupun perempuan – rela
melepaskan virginitasnya hanya karena kesepian dan butuh penerimaan dari sang
kekasih. Sebagian anak berusaha menggapai prestasi setinggi mungkin dan
berkelakuan manis hanya untuk dipuji oleh orangtuanya.
Yesus tidak seperti itu. Ia mengasihi kita apa adanya (Yes
43:4, I Yoh 4:10). Bahkan Ia tidak memperhitungkan masa lalu kita – seburuk apapun
itu! Ia mengampuni saat kita dengan jujur mengakui kelemahan, pelanggaran, dan
dosa kita (I Yoh 1:9). Kita takkan lagi merasakan kesepian dan tidak perlu
melakukan hal-hal buruk untuk mendapat penerimaan, jika kasih-Nya yang sejati
telah kita miliki.
Dua, KASIH YESUS
memampukan kita untuk hidup baru.
Tuhan Yesus tidak hanya menerima dan mengampuni, Ia juga
memberi kita kesempatan yang baru dan kekuatan untuk menjalaninya. Paulus
adalah mantan penganiaya orang percaya. Apa yang ia katakan saat kasih Yesus
menyentuh hatinya? “Tetapi karena kasih
karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang
dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras
dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang
menyertai aku.” (I Kor 15:10)
Kasih Yesus memampukan kita mematahkan belenggu dosa. Kasih
Yesus memampukan kita meninggalkan kehidupan yang lama. Kasih Yesus menopang
saat kita terjatuh. Kasih Yesus memampukan kita untuk memiliki kehidupan baru
yang penuh sukacita!
Tiga, KASIH YESUS
memampukan kita untuk mengasihi seperti Dia mengasihi.
Allah tak hanya menciptakan kita sebagai objek penerima
kasih, tetapi juga penyalur kasih. Karena itulah perintah Allah yang pertama
dan kedua adalah mengasihi Dia dengan segenap eksistensi kita dan mengasihi
sesama manusia.
Kita mampu untuk mengasihi karena Tuhan telah terlebih dulu
mengasihi kita (I Yoh 4:10-21). Itu berarti dengan kasih-Nya kita mampu
mengasihi keluarga dan sahabat kita tanpa memperhitungkan kekurangan mereka, kita
juga mampu mengasihi mereka yang sama maupun berbeda suku/ras/bahasa dengan
kita, juga mereka yang memiliki kelebihan maupun kekurangan fisik/materi,
bahkan mengasihi musuh atau mereka yang telah menyakiti kita! Siapa sajakah
orang-orang yang pernah menyakitimu? Kasih Yesus memampukanmu mengasihi seperti
Dia mengasihi.
EVERLASTING LOVE
Di Hari Natal marilah kita merenungkan kembali Kasih yang
Menakjubkan (Amazing Love) dari Anak Allah yang meninggalkan tahta-Nya, merendahkan
diri dan lahir sebagai manusia. Bahkan dalam keadaan-Nya sebagai manusia Ia
taat sampai mati di kayu salib (Fil 2:5-8). Semua dilakukan-Nya demi kita.
Semua karena KASIH.
Jika selama ini kamu mencari kasih yang sejati dan tak
terbatas, kasih yang tak lekang oleh waktu dan sungguh menakjubkan, kasih itu
hanya ada di dalam Yesus. Sekarang, maukah
kamu menerima Yesus Kristus, memiliki AMAZING LOVE itu di dalam hidupmu, memperoleh
hidup yang baru dan kekal, dan membagikan AMAZING LOVE itu bagi semua orang? Jika
“Ya!” adalah jawabanmu, mari berdoalah sebagai berikut:
“Tuhan Yesus, saya mengaku bahwa saya adalah orang yang
berdosa. Saya membutuhkan Engkau untuk menyelamatkanku. Ampuni saya Tuhan. Biarlah
darah-Mu menyucikanku. Sekarang saya membuka hatiku dan menerima Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadiku. Berkuasalah atas hidupku, penuhi
hatiku dengan kasih-Mu, dan pakailah hidupku untuk kemuliaan-Mu. Aku mau
mengasihi-Mu, hidup dalam kasih-Mu, dan melayani-Mu sampai akhir hidupku. Amin”
Selamat Hari Natal! Selamat memiliki AMAZING LOVE!
“Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui
segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman
yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih,
aku sama sekali tidak berguna. Kasih
tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti;
pengetahuan akan lenyap.”
“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih,
dan yang paling besar di antaranya ialah
kasih.”
“Karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
(I Korintus 15:2, 8,
13, Yohanes 3:16)
RL, Desember 2011
[Revival News Edisi 6 bulan Desember 2011, Rubrik Bible
Focus]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar