Minggu, 08 September 2013

GOD'S AMBASSADOR

Apakah duta itu?
Duta adalah orang yang diutus untuk melakukan suatu tugas khusus atau orang yang mewakili suatu negara di negara lain. So kalo mau diartikan secara singkat, God’s Ambassador (duta Allah) adalah perwakilan/utusan Allah. Menjadi duta di dunia sekuler merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Nah kalo kita dipanggil menjadi duta Allah, bukankah ini sebuah kehormatan?

Apa Tujuan Tuhan menciptakan kita?
Tujuan Tuhan menciptakan kita adalah untuk kemuliaanNya [Yes43:7] dan oleh kita Tuhan akan menyatakan keagunganNya [yes 49:3]. Berarti Tuhan mau kita ga hanya “sekadar hidup” ato “asal ngejalani hidup” tapi seluruh aspek dan perjalanan hidup kita mencerminkan kemuliaanNya. Luar biasa khan???

TUHAN MEMANGGIL

I. Keluar dari Mesir.
Tau nggak?? Musa adalah God’s Ambassador. Tuhan mengutusnya untuk mengeluarkan bangsa Israel dari perbudakan Mesir. Mesir melambangkan pola pikir dan gaya hidup dunia yang memperbudak manusia dalam dosa. Sebelum Musa menjadi God’s Ambassador, Musa harus keluar terlebih dulu dari Mesir. Karena iman, maka Musa meninggalkan Mesir. Ia meninggalkan zona kenyamanannya (menjadi anak dari puteri Firaun, gaya hidup mewah, kehormatan, kenikmatan dunia) dan memilih untuk menggenapi rencana Tuhan baginya dan bagi bangsanya [Ibr 11:24-27].

Tuhan memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib [1Pet2:9]. Dengan darah Tuhan Yesus Kristus yang tercurah di kayu salib, Ia menebus kita dari cara hidup kita yang sia-sia yang kita warisi dari nenek moyang kita [1Pet1:18-19] dan membawa kita menjadi warga negara sorga [Filipi 3:20]. Dahsyat ya!!! Guys, Tuhan mengampuni segala dosa yang kita akui [1Yoh1:9]. Dosa-dosa apakah yang ingin kamu akui dan tinggalkan?

II. Perjumpaan Pribadi dengan Tuhan.
Setelah Musa keluar dari Mesir, Tuhan memanggil Musa untuk menjadi dutaNya melalui perjumpaan pribadi dengan Tuhan melalui nyala api yang keluar dari semak duri [Kel3:1-2,9-10]. Perjumpaan pribadi itulah yang mengubahkan hidup Musa dari seseorang yang hidup untuk dirinya sendiri menjadi orang yang mau hidup sebagai wakil Allah untuk membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir.

Kita mengasihi, karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita [1yoh4:19]. Jadi, perjumpaan pribadi dengan Tuhan (mengalami dan merasakan kasih dan pengampunanNya dalam hidup kita) membuat kita mampu untuk mengasihi Allah dan sesama.

Sudahkah kamu mengalami dan merasakan kasih dan pengampunanNya dalam hidupmu?
Jika belum, mintalah pembimbingmu untuk mendoakanmu dan mintalah Tuhan Yesus menjamahmu dan masuk dalam kehidupanmu.
Jika ya, maukah kamu membagikan kasihNya kepada orang-orang yang engkau temui?

TUHAN MENANTI RESPON KITA

III. Bersedia.
Awalnya sih Musa sempat menolak panggilan Tuhan karena dia gak pandai bicara. Tapi akhirnya dia mau taat waktu Tuhan berkata akan menyertai dan memperlengkapinya. Tuhan nggak memilih orang yang luar biasa, tetapi orang yang bersedia. Tuhan milih Musa yang tidak pandai bicara [Kel 4:10-12], Gideon yang penakut, Daud yang tidak segagah kakak-kakaknya, Petrus yang labil, dll. Tuhan lebih sering milih mereka yang punya kekurangan untuk mempermalukan mereka yang merasa diri hebat [1Kor 1:27-29]. So, jangan sombong dengan kelebihanmu karena itu hanya titipan Tuhan, tapi pakailah untuk kemuliaan Tuhan dan bukan untuk kemuliaan diri. Dan jangan minder sama kekuranganmu. Justru dalam kelemahanlah kuasa Tuhan menjadi sempurna [2 Kor 12:9].

Apa modal utama untuk dipake Tuhan? Tuhan memilih Musa karena hatinya lemah lembut [Bil12:3]. Tuhan memilih Daud karena hatinya [1Sam16:7]. Hati yang murni dan taat yang dicari Tuhan.
Apakah kamu bersedia dipakai Tuhan bagi kemuliaanNya?

IV. Intim dengan Tuhan.

Sebelum Tuhan mengutus seseorang, Tuhan terlebih dulu mengurapi orang tersebut [Yes 61:1a]. Urapan itu berbicara tentang kuasa dan tuntunan Roh Kudus. Urapan hanya bisa didapatkan melalui kerendahan hati, kekudusan, dan keintiman dengan Dia. Seperti Musa yang intim dengan Tuhan maka ia mendapat tuntunan dan urapan kuasa Tuhan. Karena berlama-lama dengan Tuhan, muka Musa bercahaya! Meskipun demikian, Tuhan mau kita intim denganNya karena kita tulus mengasihi Dia dan selalu rindu mengenal pribadiNya, bukan karena mencari "fasilitasNya". Tuhan menyelidiki hati dan niat kita lho!

Nah, untuk lebih intim dengan Tuhan, selain beribadah setiap minggu di gereja, kita perlu memiliki saat teduh setiap hari dengan Tuhan! Saat teduh adalah waktu khusus dan pribadi untuk berpusat pada Allah [menyembah Dia], menenangkan diri dan berefleksi [dengan membaca Alkitab], dan berdoa.

Sudahkah kamu mempunyai saat teduh yang konsisten setiap hari?
Jika belum, mari ambil komitmen: “Saya mau memiliki saat teduh pribadi yang konsisten bersama Tuhan, setiap hari pukul _____”

V. Taat dan Setia.

Tuhan mau karakter kita mencerminkan pribadi Kristus. Untuk itu Tuhan membentuk karakter melalui realita hidup sehari-hari. Setiap kita memilih untuk taat pada Firman Tuhan dengan pertolongan Roh Kudus, sekalipun betapa berat realita yang kita hadapi, karakter kita semakin dibentuk agar menjadi seperti karakter Yesus. Tetapi taat saja tidak cukup. Tuhan bertanya ”orang yang setia siapakah menemukannya?” [Ams 20:6]. Banyak anak Tuhan yang dulunya taat tetapi akhirnya tidak taat, karena mereka tidak setia. Dibutuhkan komitmen untuk tetap mengasihi Tuhan agar kita bisa setia.

Tuhan mau kita setia mengasihiNya termasuk setia mengembangkan talenta yang Tuhan percayakan pada kita. Kemampuan itu akan Tuhan berikan asal kita mau belajar, setia, dan rendah hati. Tuhan yang memilih kita, Tuhan yang memperlengkapi!

Apa penghalangmu setia taat dan mengasihiNya? Maukah mulai hari ini kamu memutuskan untuk setia kepadaNya? Apa saja talenta pemberian Tuhan yang mau kamu kembangkan dengan setia?

TUHAN MENGUTUS

Sama seperti para atlet yang dipersiapkan sedemikian rupa, akhirnya diutus untuk mewakili negaranya dalam perlombaan antar bangsa; atau seperti putri kecantikan yang dipersiapkan sebaik mungkin, akhirnya diutus untuk mewakili negaranya di ajang bergengsi internasional; setelah memperlengkapi kita, Tuhanpun akhirnya mengutus kita!

VI. Berpacu dengan waktu.

Masa kerja seorang duta ada batasnya, demikian dengan kita sebagai duta Allah yang dipatok oleh usia. Alkitab berkata bahwa kita hanya pendatang/perantau di bumi, kita hanya ditugaskan sementara saja di dunia sebelum akhirnya kembali ke Rumah Bapa di Sorga. Tau nggak, saking begitu singkatnya masa hidup manusia di dunia, sehingga Alkitab mengumpamakan hidup manusia seperti uap yang kelihatan sebentar saja lalu lenyap [Yak 4:14]. Tuhan mengatakan bahwa kita harus mengerjakan pekerjaan Dia selama hari masih siang  [Yoh9:4] yaitu selama masih ada kesempatan. So, jangan menunda dan menyia-nyiakan masa mudamu. Iblis aja tahu bahwa waktunya uda sangat singkat! [Why12:12]. Sudahkah saya menggunakan waktu saya dengan bijaksana?

VII. Membawa orang lain mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus.

Ini niiih goal kita: membawa orang lain kepada Tuhan Yesus melalui kebenaran Firman Tuhan dan kesaksian hidup kita. Tuhan nggak mau kita cuek sama orang lain, egois dong namanya! Kalo kita mengasihi Tuhan, dengan sendirinya Tuhan pasti naruh hatiNya di hati kita.
Sudahkah saya membawa orang kepada Tuhan melalui kebenaran Firman dan kesaksian hidup saya: di rumah? Di sekolah saya? Di gereja dan lingkungan sekitar saya? Jika belum, maukah kamu menjadi saksiNya?

VIII. Menerima mahkota.

Segala jerih payah kita dalam Tuhan tidak sia-sia [1 Kor 15:58]. Seorang duta yang menyelesaikan tugasnya dengan baik sampai akhir tugasnya akan mendapat upah dari Tuhan. So, ingatlah, saat kamu lelah dalam mengerjakan tugasmu sebagai duta Allah, jangan patah semangat, Tuhan menantimu di garis finish dengan upah yang tak sebanding dengan penderitaanmu di dunia ini! Tetaplah percaya, mengasihi, dan melayani Tuhan Yesus sampai akhir hayat kita.

Duta yang setia sampai mati akan memperoleh mahkota kehidupan [Why 2:10b]. Di Rumah Bapa kita akan tinggal bersama Tuhan [Yoh 14:1-3]. Tuhan juga akan menghapus air mata dari mata kita [Why 21:3]. Bahkan, Apa yang tidak pernah kita lihat, yang tidak pernah kita dengar, dan tidak pernah timbul dalam hati kita, semua disediakanNya bagi kita yang mengasihi Dia [1 Kor 2:9].

Rindukah kamu menerima mahkota dan upah dari Tuhan?
Buatlah Komitmen kepada Tuhan untuk kamu lakukan.


RL, Juni 2011
(Materi Saat Teduh Jambore Pelajar Kristen Palu Juni 2011: “God’s Ambassador”)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar