Minggu, 09 Maret 2014

TUHAN ATAS KEAJAIBAN



Sejak kecil, tanpa kita sadari, kita sudah belajar tentang keajaiban. Dalam permainan suten, gajah yang besar kalah dengan semut yang kecil.

Sejarah juga mencatat bahwa Goliat yang besar bukan dikalahkan oleh raksasa yang lebih besar, tetapi oleh Daud yang jauh lebih kecil.

Ternyata semua yang kecil, lemah, sederhana, tidak berarti, dipandang sebelah mata, punya kesempatan untuk menjadi pemenang! Apalagi jika yang menyertainya adalah Pribadi yang Maha Besar!

Apakah kamu berpikir bahwa kamu orang kecil?
Gak usah minder.
Bukankah cabe yang kecil lebih berasa pedasnya daripada cabe yang besar?
Buktikan bahwa dirimu kecil tapi super pedas!

Sesuatu yang besar dan hebat terkadang tersembunyi dan terkurung di dalam kemasan yang kecil

Tuhan itu penuh dengan keajaiban! Jangan membatasi Tuhan ^^

"Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat,..." (Pkh 9:11).

"Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah." (1 Kor 1:27-29).

"Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."" (Mat 13:31-32).

RL, Desember 2013

Sabtu, 08 Maret 2014

BENIH DAN PERTUMBUHAN

Bagian kita adalah menanam dan menyiram, Bagian Tuhan adalah memberi pertumbuhan.

Tuhan hanya akan memberi pertumbuhan pada benih yang kita tanam & kita siram! Selama kita tidak menanam & menyiram, Tuhan takkan bekerja.

Jangan kuatir dengan pertumbuhan - itu bagiannya Allah. Selama kita melakukan bagian kita, maka Allah akan melakukan bagian-Nya.

Diantara waktu menanam dan waktu memanen, ada waktu menyiram/merawat. Disinilah pentingnya ketekunan dan kesabaran menanti hasil. Yang penting adalah: jangan pernah berhenti!

Semakin banyak kita menanam, dan semakin rajin kita menyiram, maka semakin banyak panen kita kelak.

Jika kelak benih itu bertumbuh, janganlah sombong, karena kita tidak punya kuasa untuk memberi pertumbuhan.

Sekalipun Allah yang berkuasa memberi pertumbuhan, bukan berarti kita berdiam diri atau bertindak sembrono. Karena Ia juga memberi kita hikmat untuk memilih tanah yang tepat, menanam benih dengan cara yang benar, dan merawat tanaman dengan kemampuan terbaik kita dan penuh kesabaran.

Hasil akhir tetaplah di tangan Allah. Sekeras apapun kita berusaha, jika Allah tidak memberi pertumbuhan, maka semua usaha kita menjadi sia-sia. Itulah sebabnya kita tidak boleh takabur dan mengandalkan diri sendiri. Kita harus selalu berharap dan mengandalkan-Nya.

Saat Allah berkenan menumbuhkan benih kita, dan memberi kita kemampuan untuk menikmati hasilnya, bahkan untuk membagikan kenikmatan tersebut kepada orang lain, itulah yang disebut ANUGERAH ALLAH! Segala puji syukur hanya bagi Dia!

"Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan." (1 Korintus 3:6-7).

RL, November 2013

Tuhan enggan datang ke ibadah kita jika kita tidak merindukan kedatangan-Nya

"Tuhan enggan datang ke ibadah kita jika kita tidak merindukan kedatangan-Nya".

Semua ibadah hanya menjadi rutinitas dan sebatas liturgi jika Ia tidak datang...
Ibadah tersebut boleh meriah dan mengundang decak kagum karena kehebatan sebuah pertunjukkan, tetapi di dalam relung hati tetap ada kekosongan jika Ia tidak hadir...
Tidak ada tangisan pertobatan, tidak ada Perubahan hidup, tidak ada demonstrasi kuasa Allah...
Semua karena kita enggan bertemu Dia.
Kita beribadah karena kita beragama Kristen, tidak lebih..
Semua karena kita mengentengkan Dia.
Kita bermain saat beribadah, bercengkerama, melamun, menikmati permen, dll.

Tuhan menginginkan gairah!
Tuhan mencari ledakan kerinduan dari hati kita!
Tuhan merindukan hati yang mengejar hadirat-Nya dan mencari wajah-Nya!

Sudah saatnya kita bertobat dengan segenap hati dan menjadikan Dia sebagai tujuan ibadah kita!
Dia tidak dapat digantikan oleh acara yang wah, pembicara yang terkenal, nyanyian dan musik yg indah, dll.

KITA HANYA MAU MENCARI DIA.
KITA HANYA MAU BERTEMU DENGAN DIA.
Karena DIA LAH SEGALA-GALANYA.

TUHAN, DATANGLAH KE IBADAH KAMI.
KAMI MERINDUKANMU!


(RL, Januari 2014)