Senin, 02 Juni 2014

SELALU ADA YANG BARU DISINI !!!



Betapa hatiku rindu melihat senyuman di wajah para penerima tamu...
Mereka menyambutku dengan kehangatan, merangkul aku dengan kasih seakan aku saudara yang seibu dan seayah dengan mereka..
Bagaimana bisa mereka mengasihiku seperti itu?
Dari manakah mereka memperoleh kasih dan kehangatan seperti itu?
Kasih dan kehangatan yang jarang kudapatkan di rumah..

Betapa hatiku rindu merasakan kembali hadirat Allah yang kuat
Saat aku masuk ke rumah Tuhan, mengangkat tangan dan membuka mulut memuji nama-Nya..
Saat aku merasakan lonjakan yang dahsyat dalam dadaku untukku melompat atau sentuhan-Nya yang membuatku bertelut di hadapan-Nya
Terkadang air mata mengalir di pipiku saat kurasakan Tuhan sedang memeluk aku!
Para saudara di sekelilingku juga merasakan hadirat yang sama..
Pengalaman yang tak terkatakan dan tak tergantikan...

Betapa hatiku menantikan saat Tuhan berbicara melalui hamba-Nya..
Hatiku berdebar-debar saat Firman Tuhan akan diucapkan.
Betapa kurindu mendapatkan sesuatu yang baru..
Yang kutahu, semua kekosongan dan beban berat di hatiku telah sirna..
Perkataan Tuhan sungguh begitu nyata menopang dan mengokohkan aku..
Semakin aku mengenal Penebusku melalui kebenaran Firman-Nya..
Semakin aku diperbarui oleh-Nya..

Betapa hatiku rindu saat membawa persembahan ke rumah-Nya..
Mengungkapkan cintaku melalui apa yang dapat kuberikan..
Sekalipun aku tahu yang kupersembahkan tak sebanding dengan anugerah-Nya..
Tapi aku tahu Ia tersenyum saat aku melakukannya dengan segenap hatiku..

Betapa kurindu bergabung dengan teman-temanku dalam pelayanan..
Aku tidak bisa melakukan banyak hal, tapi setidaknya ada beberapa hal yang bisa kulakukan untuk Tuhan..
Aku bersyukur karena Bapa menjawab kerinduanku..
Seorang sahabat mengajak aku untuk melayani Kekasih Hatiku..

Tunggu dulu...
Aku hampir saja melewatkannya...
Ada anggota keluarga baru yang duduk di sebelah kiri!
Di sebelah kanan depan juga!
Wow! Di kursi bagian belakang juga!
Betapa hatiku bersukacita.. Betapa hatiku selalu rindu meyaksikan Tuhan membawa anggota baru ke rumah ini..

Tuhanku yang kukasihi,
Terima kasih karena mengantarku ke rumah ini
Terima kasih karena membawaku ke keluarga ini
Karena kutahu bahwa aku selalu menemukan yang baru disini..
Selalu ada senyuman baru
Selalu ada hadirat-Mu dan wahyu yang baru
Selalu ada kasih persaudaraan yang tulus ikhlas dan penuh kehangatan

Tuhanku yang baik,
Aku selalu mau kembali ke rumah ini
Aku selalu mau kembali ke keluarga ini
Karena aku menyadari, apa yang mereka lakukan bukanlah sekedar acara..
Setiap hari Minggu adalah momen perjumpaan pribadi kami dengan Bapa kami, dengan Penebus kami, dan dengan Penasihat Agung kami..
Setiap hari Minggu adalah momen perjumpaan kami dengan kasih yang luar biasa dengan saudara-saudara kami..
Aku takkan melewatkan momen ini setiap Minggunya..
Aku juga akan mengajak teman-temanku untuk datang ke rumah ini..
karena aku tahu,
Selalu ada yang baru di sini!

RL, April 2012

PRIA YANG TANGGUH



Setiap pria telah Tuhan tetapkan untuk menjadi “Pria yang tangguh”. Hanya “Pria yang Tangguh” yang bisa memimpin dengan baik, menjadi teladan, meraih janji-janji Tuhan, dan menjadi berkat bagi banyak orang. Bagaimana menjadi “Pria yang Tangguh”?

1.       Pria yang Tangguh adalah Pria yang kekuatannya di dalam Allah.
(TELADAN = DAUD & PARA PEMAZMUR)

“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” (Mazmur 119:105)

“Pria yang tangguh” menjadikan doa dan Firman Allah sebagai kebutuhan mutlak setiap hari, tidak mengandalkan kepintaran atau kekuatannya sendiri menghadapi kehidupan sehari-hari melainkan dengan hikmat dan kekuatan Tuhan, serta menaati Firman Allah.

2.       Pria yang Tangguh adalah Pria yang bertanggung jawab. (TELADAN = DANIEL)

“Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya. Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau suatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.” (Daniel 6:4-5)

Edwin Louis Cole berkata “Kedewasaan seorang pria bukan ditentukan oleh usia, tetapi dari tanggung jawabnya.” Pria yang Tangguh dan dewasa pasti bertanggung jawab, sebaliknya Pria yang pengecut, lari dari tanggung jawab.
Dalam hal apa saja Pria harus bertanggung jawab?
            a. Pekerjaan. Dengan cara bekerja keras, tekun, tidak bermalas-malasan.
            b. Perkataan (janji). Dengan cara menepati apa yang sudah kita janjikan / komitmenkan kepada isteri, anak, rekan kerja, dll.
            c. dll

3.       Pria yang Tangguh adalah Pria yang bisa menguasai dirinya. (TELADAN = YUSUF)

“Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: ‘Marilah tidur dengan aku.’ Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: ‘……Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?’” (Kej 39:7-9)

“Pria yang Tangguh” bukanlah pria yang melampiaskan apapun yang dia inginkan. Sebaliknya ia bisa mengekang keinginan dirinya, terutama jika hal itu menyakiti hati Tuhan dan orang lain.
Dalam hal apa sajakah Pria harus menguasai diri?
a.       Nafsu seksual diluar pernikahan yang sah.
            b.      Amarahnya.
c.       Perkataannya.
d.      dll

“Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.” (Amsal 16:23)

4.       Pria yang Tangguh adalah Pria yang bisa mengalahkan egonya. (TELADAN = YESUS KRISTUS)

“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraannya dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Filipi 2:5-8)

Musuh terbesar bukanlah orang lain, melainkan ego kita sendiri. “Pria yang Tangguh” adalah pria yang bisa mengalahkan keegoisannya (rendah hati) dan bisa menaruh kepentingan orang lain diatas kepentingannya sendiri (murah hati).

Pribadi yang rendah hati dan murah hati adalah pribadi yang:
a.       Mau belajar dan bersedia diajar / dinasihati / ditegur orang lain. Tidak merasa paling pintar dan merasa terhina saat dinasihati.
            b.      Berani mengakui kesalahan.
            c.       Siap untuk berubah.
d.      Mau mengampuni.
e.      Suka menolong dan berani berkorban (tidak pelit).
f.       dll

 “Nyanyian Ziarah. Berbahagialah setiap orang (laki-laki) yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti pohon zaitun sekeliling mejamu!
Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.
Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu, dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel!”
(Mazmur 128)

RL, Oktober 2013
[Materi Saat Teduh Camp Laki-Laki 2013 “Laki-Laki yang Tangguh”]