CINTA – Sebuah kata yang sangat
powerful! Ketika pernyataan “aku CINTA kamu” dibisikkan ke telinga
seseorang yang sedang kasmaran, dan kemudian dibalas dengan pernyataan yang
sama, kedua sejoli yang sedang jatuh cinta seakan langsung terbang ke langit ke
tujuh! – begitulah kata para pujangga. Lihatlah teman-teman remajamu yang
“katanya” sedang jatuh cinta, mereka terkadang bertindak
lebay sampai tak pusing
dikatakan
alay.
KEKUATAN CINTA
Jika CINTA yang “hanya” dalam wujud kata-kata saja dampaknya
bisa “menerbangkan” dan membuat orang “melayang-layang”, kekuatan CINTA bahkan bisa
lebih hebat lagi! Bagi orang pada umumnya, 7 tahun bukan waktu yang singkat,
bukan? Tetapi tidak bagi Yakub. CINTA seakan dapat mempersingkat 2555 hari
menjadi 3-4 hari! “Jadi bekerjalah Yakub
tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu
dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel.” (Kej
29:20). Wow! Hebat ya…
Nah, beberapa orang lagi mengumpamakan CINTA itu seperti
api. Katanya kalau tidak mau terbakar, jangan coba-coba bermain dengan CINTA.
Agaknya pernyataan tersebut ada benarnya, karena Kidung Agung 8:6-7 berkata, “Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu,
seperti meterai pada lenganmu, karena CINTA kuat seperti maut , kegairahan
gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api
Tuhan! Air yang banyak tak dapat memadamkan CINTA… ”
CINTA itu seperti api dan kuatnya seperti maut. Kita mungkin
pernah mendengar tentang kisah heroik para orang tua yang rela mengorbankan
nyawa demi keselamatan anak-anaknya yang dalam bahaya. Bahkan Kisah Cinta
terbesar yang nggak ada duanya, seperti yang telah kita percayai sesuai Kitab
Suci, yaitu Firman Allah yang Maha Kuasa – Tuhan Yesus – rela mengorbankan
segalanya dengan meninggalkan Sorga, menjadi manusia dan menyerahkan nyawa-Nya
di kayu Salib untuk keselamatan umat manusia (Yoh 3:16). Bukankah kekuatan CINTA
itu sebenarnya luar biasa?
IKATAN CINTA
Jadi CINTA itu sebenarnya bukan hanya sebatas perasaan
melainkan sebuah keputusan yang di dalamnya
terdapat komitmen (ikatan). Saat kita memutuskan mencintai seseorang
atau sesuatu, berarti kita sedang mengikatkan diri dengan orang itu atau hal
itu. Mengikatkan diri pada hal-hal baik tentu mendatangkan keuntungan untuk
kita. Permasalahannya adalah bagaimana jika ternyata kita CINTA (mengikatkan
diri) pada hal yang keliru?
CINTA YANG MEMBUNUH
Seseorang pernah berkata, “Kita dibentuk dan ditentukan
oleh apa yang kita cintai”. Hati-hati dengan apa yang kamu cintai
karena apa yang kamu cintai akan membentuk pola pikir dan kebiasaanmu, bahkan
masa depan dan akhir hidupmu akan ditentukan oleh apa yang kamu cintai! CINTA
bukan permainan, karena CINTA dapat menghidupkan, tapi CINTA juga dapat
membunuh!
- Cris Stanifort (20 tahun),
Chen Jung Yu (23 tahun), dan banyak anak muda lain mati karena CINTA
dengan game online, waktu dihabiskan berjam-jam di depan layar komputer,
dan akhirnya mereka mati karena mengabaikan kebutuhan dasar manusia seperti
makan dan tidur. Mereka mati muda dan gagal menggapai cita-cita. Hidup
mereka pun “game over”. Tragis!
Hal ini belum termasuk anak-anak muda yang CINTA dengan
judi, rokok, miras, pornografi, free sex,
narkoba, ataupun hal-hal yang kelihatan sepele seperti CINTA sama gadget, social media, benda-benda
tertentu, nyontek, bela diri, idola-idola, horoskop, dll. Mereka keluar masuk
panti rehabilitasi, menua di dalam penjara, hancur gambar dirinya, menyakiti
diri sendiri, masa depannya berantakan, gagal menggapai cita-cita, dll.
Sob, peringatan Alkitab juga sangat keras terhadap hal ini: “Janganlah
mencintai dunia ini, atau apa saja yang ada di dalam dunia ini. Kalau kalian
mencintai dunia, kalian tidak mencintai Bapa. Sebab semua yang ada di dalam
dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup,
bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” (I Yoh 2:15BIS,
2:16TB). Ini jelas-jelas larangan, man! Tuhan mau melindungi kita untuk tidak
mengulang tragedi yang sama dengan orang-orang yang mencintai dunia:
- Simson jatuh CINTA kepada Delila
(Hak 16:4) lebih daripada panggilannya sebagai Nazir Allah – dan masa
depannya tak sama lagi. Simson gagal menggenapi rencana Allah yang semula
bagi dirinya, begitupun Salomo (I Raj 11:1-4). Mencintai pria/wanita yang tidak cinta Tuhan dan tidak cinta
Firman-Nya, bisa menyebabkan seseorang gagal menggenapi rancangan Allah!
- Yudas Iskariot CINTA akan uang (Yoh
12:4-6) dan berakhir dengan meninggalkan iman dan bunuh diri. Banyak anak
muda yang bergaya hedonisme, hobi gonta ganti gadget, boros membeli
barang-barang yang tidak perlu, yang semuanya itu ujung-ujungnya duit!
Tuhan mengingatkan CINTA akan uang
adalah akar segala kejahatan yang dapat membuat orang menyimpang dari iman
(I Tim 6:9-10).
- “Engkau lebih mencintai
kejahatan daripada kebaikan, lebih suka berbohong daripada berkata benar.” (Mzm 52:5,BIS). Akibatnya
adalah kebinasaan (ayat 7). Ini termasuk pelajar yang CINTA ketidakjujuran
misalnya nyontek saat ujian, cinta sama dosanya dan nggak mau bertobat dan
meninggalkannya.
Apa akibatnya bagi mereka yang mencintai dunia daripada
Allah? Kebinasaan! Itulah cinta yang membunuh, yang berasal dari si jahat (Yoh
10:10, I Yoh 2:17).
DIMANAKAH CINTA INI
AKAN KUTAMBATKAN?
Jadi gimana sekarang,
dimanakah cintaku akan kamu tambatkan? Ke Tuhan Yesus lah kan! Ingat, hidup
kita dibentuk dan ditentukan oleh apa yang kita cintai. Kenapa Tuhan suruh agar
kita MENCINTAI Dia lebih dari segalanya? Supaya kita menjadi serupa dengan Dia!
(Roma 8:29). Kita takkan menjadi serupa
dengan Tuhan jika kita tidak mencintai Dia.
Lah terus gimana
dengan ujian yang tinggal sebentar lagi? Apa bisa lulus tanpa “pelampung”,
tanpa bocoran soal, atau tanpa bantuan guru dan teman?
Iya lah! Penolongmu jauh lebih hebat –
Pencipta langit bumi dan Sumber segala hikmat, yang penting ora et labora – berdoa dan
bekerja/belajar!
Ooo gitu ya.. terus
cinta sama hal-hal dunia kayak judi, pornografi, bela diri, idola ditinggalkan
juga?
Iya! Karena kita nggak bisa mengikatkan diri dengan Tuhan sementara
di lain pihak kita sedang mengikatkan diri dengan hal-hal yang Tuhan nggak
suka. Jika kita memilih untuk menambatkan CINTA kita sama Tuhan, maka kita
harus melepaskan ikatan-ikatan lama dan mengikatkan diri dengan hal-hal yang
Tuhan suka yaitu kasih, kebenaran, kekudusan, kerajinan, dll (I Tim 6:11-12).
CINTA pada Tuhan akan
menjadi motor penggerak untuk kita belajar Firman Tuhan dan melakukan
kehendak-Nya selama di dunia ini untuk menggenapi rancangan-Nya yang mulia!
“Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari
ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk.
Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun
keturunanmu, dengan MENGASIHI TUHAN,
Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti
hidupmu dan lanjut umurmu di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada
nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya
kepada mereka.”
(Ulangan 30:19-20)
[Bible Focus Bulletin Kebaktian Pelajar Kristen Palu "Revival News" Edisi 9, Bulan Maret 2014]
RL, Maret 2014