Rabu, 13 Agustus 2014

APA YANG KAU ANDALKAN?

Anak-Ku, Mengapa engkau lebih percaya kepada pengertianmu daripada percaya kepada-Ku? Hikmat-Ku Kuberikan bagimu jika engkau mengandalkan-Ku.

"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;
itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu." (Amsal 3:5-8)

Mengapa engkau lebih percaya kepada usahamu, kerja kerasmu, lebih dari pada percaya kepada-Ku? Lupakah engkau bahwa Aku-lah Sumber segalanya? Aku sanggup memberikan berkat lebih dari yang sanggup engkau usahakan dengan kerja kerasmu jika engkau mengutamakan Aku lebih dari apapun.

"Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya...
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah — sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur." Mazmur 127:1a,2

Mengapa engkau berpikir bahwa kekuatan, persiapan, dan strategimu akan membawamu kepada kemenangan? Tidakkah engkau tahu, bahwa kemenangan ada di tangan-Ku?

"Sebab bukan kepada panahku aku percaya, dan pedangku pun tidak memberi aku kemenangan, tetapi Engkaulah yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami, dan orang-orang yang membenci kami Kauberi malu." Mazmur 44:7-8

Mengapa engkau lebih mengharapkan pertolongan manusia daripada mengharapkan pertolongan-Ku? Manusia yang engkau harapkan terbatas dalam banyak hal, tetapi Aku adalah Tuhan-mu yang tak terbatas!

"Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?" Yer 32:27

Mengapa engkau lebih merasa aman jikalau manusia membelamu dan mengejar pembelaan manusia lebih daripada pembelaan-Ku? Tidakkah engkau tahu bahwa pembelaan-Ku lebih kuat dari apapun?

"Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" Roma 8:31

"...apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka." Wahyu 3:7

Dan Mengapa engkau menuntut keadilan dari manusia? Tidakkah engkau tahu bahwa menuntut keadilan dari manusia hanya akan membawamu kepada perselisihan dan jurang kekecewaan? Aku-lah Hakim yang Adil, yang akan melindungi orang benar dan menghukum orang jahat pada waktu yang Kutetapkan.

"Sebab Engkau membela perkaraku dan hakku, sebagai Hakim yang adil Engkau duduk di atas takhta." Mazmur 9:5

"Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu." Wahyu 16:7b

Anak-Ku, Belajarlah untuk percaya pada rancangan-Ku.

"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." Yesaya 55:8-9

Jangan menyerah, Aku sanggup memberimu kekuatan didalam kelemahan dan ketidakberdayaanmu.

"Tetapi Tuhan menjawab, "Aku mengasihi engkau dan itu sudah cukup untukmu; sebab kuasa-Ku justru paling kuat kalau kau dalam keadaan lemah." Itu sebabnya saya lebih senang membanggakan kelemahan-kelemahan saya, sebab apabila saya lemah, maka justru pada waktu itulah saya merasakan Kristus melindungi saya dengan kekuatan-Nya.
Jadi saya gembira dengan kelemahan-kelemahan saya. Saya juga gembira kalau oleh karena Kristus saya difitnah, saya mengalami kesulitan, dikejar-kejar dan saya mengalami kesukaran. Sebab kalau saya lemah, maka pada waktu itulah justru saya kuat." 2 Kor 12:9-10 BIS

Jangan risau dengan orang-orang yang berbuat jahat. Kegembiraan mereka hanya sesaat dan kebanggaan mereka takkan bertahan lama.

"Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang;
sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau.
Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri." Mazmur 37:1-2, 7-9

Carilah kehendak-Ku dan serahkan hidupmu kepada-Ku. Bersabarlah dalam proses yang Aku izinkan terjadi dalam hidupmu. Aku pasti menolongmu!

"Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak. Nantikanlah TUHAN dengan hati yang tenang, tunggulah dengan sabar sampai Ia bertindak." Mazmur 37:5 TB, 7a BIS.

RL, Juli 2014

SIBUK



SIBUK. Kita sibuk karena mengejar kesuksesan & nama besar, mencapai prestasi, mengumpulkan pundi-pundi uang, membangun rumah, memburu posisi, dll

Kita berlari sedemikian kencang, dengan energi penuh, meraih semua yang bisa dipegang, tanpa henti. Sampai-sampai kita melupakan banyak hal.

Kita lupa berhenti sejenak dan merenungkan perkara-perkara yang jauh lebih penting, yang telah kita lewatkan.

Kita melupakan tujuan hidup yg sesungguhnya: mengejar perkara kekal bukan perkara fana, mengumpulkan harta abadi bukan harta yang mudah layu.

Kita melupakan Tuhan, rencana-Nya, dan pekerjaan-Nya. Kita sibuk dengan diri kita, rencana kita, dan pekerjaan kita.

Kita juga lupa bahwa hidup bukan untuk mengumpulkan melainkan untuk berbagi. Kita lupa menoleh pada orang-orang disekitar kita yang membutuhkan uluran tangan kita.

Kita lupa membangun hubungan yang tulus & penuh cinta. Meluangkan waktu bersama orang-orang yang kita kasihi, bercengkerama & bermain bersama mereka.

Kita lupa menjaga kesehatan kita dan memberi penyegaran pada jiwa kita. Padahal tubuh dan jiwa kita perlu diperbarui setiap hari.

Kita sibuk menghitung berapa banyak yang bisa kita peroleh tetapi lupa menghitung berapa banyak yang telah kita terima. Akhirnya kita lupa bersyukur.

Makna kehidupan tidak didapat dari harta yang melimpah, prestasi yang luar biasa, nama besar, posisi tinggi, dll.

Makna kehidupan diperoleh dari menjalani kehidupan bagi rancangan Tuhan, hidup didalam kasih, suka berbagi, menjalin hubungan, & menikmati kehidupan.

Hari ini kita yang sibuk diingatkan untuk tidak lupa. Supaya disaat menutup mata untuk yang terakhir kalinya kita tidak berada didalam penyesalan.

Melainkan kita bisa menutup mata dengan tenang & menghembus nafas terakhir seraya berkata,"Tugasku telah selesai, Tuhan. Terima kasih untuk hidup yang Kau beri"
Kita kembali pada-Nya dengan senyum, perasaan puas dan penuh damai.

Hidup ini singkat, jangan kehilangan makna kehidupan.

RL, Maret 2014