Anak-Ku,
Mengapa engkau lebih percaya kepada pengertianmu daripada percaya
kepada-Ku? Hikmat-Ku Kuberikan bagimu jika engkau mengandalkan-Ku.
"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;
itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu." (Amsal 3:5-8)
Mengapa engkau lebih percaya kepada usahamu, kerja kerasmu, lebih dari
pada percaya kepada-Ku? Lupakah engkau bahwa Aku-lah Sumber segalanya?
Aku sanggup memberikan berkat lebih dari yang sanggup engkau usahakan
dengan kerja kerasmu jika engkau mengutamakan Aku lebih dari apapun.
"Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya...
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan
makan roti yang diperoleh dengan susah payah — sebab Ia memberikannya
kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur." Mazmur 127:1a,2
Mengapa engkau berpikir bahwa kekuatan, persiapan, dan strategimu akan
membawamu kepada kemenangan? Tidakkah engkau tahu, bahwa kemenangan ada
di tangan-Ku?
"Sebab bukan kepada panahku aku percaya, dan
pedangku pun tidak memberi aku kemenangan, tetapi Engkaulah yang memberi
kami kemenangan terhadap para lawan kami, dan orang-orang yang membenci
kami Kauberi malu." Mazmur 44:7-8
Mengapa engkau lebih
mengharapkan pertolongan manusia daripada mengharapkan pertolongan-Ku?
Manusia yang engkau harapkan terbatas dalam banyak hal, tetapi Aku
adalah Tuhan-mu yang tak terbatas!
"Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?" Yer 32:27
Mengapa engkau lebih merasa aman jikalau manusia membelamu dan mengejar
pembelaan manusia lebih daripada pembelaan-Ku? Tidakkah engkau tahu
bahwa pembelaan-Ku lebih kuat dari apapun?
"Sebab itu apakah
yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita,
siapakah yang akan melawan kita?" Roma 8:31
"...apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka." Wahyu 3:7
Dan Mengapa engkau menuntut keadilan dari manusia? Tidakkah engkau tahu
bahwa menuntut keadilan dari manusia hanya akan membawamu kepada
perselisihan dan jurang kekecewaan? Aku-lah Hakim yang Adil, yang akan
melindungi orang benar dan menghukum orang jahat pada waktu yang
Kutetapkan.
"Sebab Engkau membela perkaraku dan hakku, sebagai Hakim yang adil Engkau duduk di atas takhta." Mazmur 9:5
"Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu." Wahyu 16:7b
Anak-Ku, Belajarlah untuk percaya pada rancangan-Ku.
"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari
jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." Yesaya 55:8-9
Jangan menyerah, Aku sanggup memberimu kekuatan didalam kelemahan dan ketidakberdayaanmu.
"Tetapi Tuhan menjawab, "Aku mengasihi engkau dan itu sudah cukup
untukmu; sebab kuasa-Ku justru paling kuat kalau kau dalam keadaan
lemah." Itu sebabnya saya lebih senang membanggakan kelemahan-kelemahan
saya, sebab apabila saya lemah, maka justru pada waktu itulah saya
merasakan Kristus melindungi saya dengan kekuatan-Nya.
Jadi saya
gembira dengan kelemahan-kelemahan saya. Saya juga gembira kalau oleh
karena Kristus saya difitnah, saya mengalami kesulitan, dikejar-kejar
dan saya mengalami kesukaran. Sebab kalau saya lemah, maka pada waktu
itulah justru saya kuat." 2 Kor 12:9-10 BIS
Jangan risau dengan orang-orang yang berbuat jahat. Kegembiraan mereka hanya sesaat dan kebanggaan mereka takkan bertahan lama.
"Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang;
sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau.
Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah
karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan
tipu daya.
Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi
orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri." Mazmur
37:1-2, 7-9
Carilah kehendak-Ku dan serahkan hidupmu
kepada-Ku. Bersabarlah dalam proses yang Aku izinkan terjadi dalam
hidupmu. Aku pasti menolongmu!
"Serahkanlah hidupmu kepada
TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak. Nantikanlah
TUHAN dengan hati yang tenang, tunggulah dengan sabar sampai Ia
bertindak." Mazmur 37:5 TB, 7a BIS.
RL, Juli 2014
Rabu, 13 Agustus 2014
SIBUK
SIBUK. Kita sibuk karena mengejar kesuksesan & nama
besar, mencapai prestasi, mengumpulkan pundi-pundi uang, membangun rumah, memburu
posisi, dll
Kita berlari sedemikian kencang, dengan energi penuh, meraih
semua yang bisa dipegang, tanpa henti. Sampai-sampai kita melupakan banyak hal.
Kita lupa berhenti sejenak dan merenungkan perkara-perkara
yang jauh lebih penting, yang telah kita lewatkan.
Kita melupakan tujuan hidup yg sesungguhnya: mengejar
perkara kekal bukan perkara fana, mengumpulkan harta abadi bukan harta yang
mudah layu.
Kita melupakan Tuhan, rencana-Nya, dan pekerjaan-Nya. Kita
sibuk dengan diri kita, rencana kita, dan pekerjaan kita.
Kita juga lupa bahwa hidup bukan untuk mengumpulkan
melainkan untuk berbagi. Kita lupa menoleh pada orang-orang disekitar kita yang
membutuhkan uluran tangan kita.
Kita lupa membangun hubungan yang tulus & penuh cinta.
Meluangkan waktu bersama orang-orang yang kita kasihi, bercengkerama &
bermain bersama mereka.
Kita lupa menjaga kesehatan kita dan memberi penyegaran pada
jiwa kita. Padahal tubuh dan jiwa kita perlu diperbarui setiap hari.
Kita sibuk menghitung berapa banyak yang bisa kita peroleh tetapi
lupa menghitung berapa banyak yang telah kita terima. Akhirnya kita lupa
bersyukur.
Makna kehidupan tidak didapat dari harta yang melimpah,
prestasi yang luar biasa, nama besar, posisi tinggi, dll.
Makna kehidupan diperoleh dari menjalani kehidupan bagi
rancangan Tuhan, hidup didalam kasih, suka berbagi, menjalin hubungan, & menikmati
kehidupan.
Hari ini kita yang sibuk diingatkan untuk tidak lupa. Supaya
disaat menutup mata untuk yang terakhir kalinya kita tidak berada didalam
penyesalan.
Melainkan kita bisa menutup mata dengan tenang & menghembus
nafas terakhir seraya berkata,"Tugasku telah selesai, Tuhan. Terima kasih
untuk hidup yang Kau beri"
Kita kembali pada-Nya dengan senyum, perasaan puas dan penuh
damai.
Hidup ini singkat, jangan kehilangan makna kehidupan.
RL, Maret 2014
Langganan:
Postingan (Atom)