SIBUK. Kita sibuk karena mengejar kesuksesan & nama
besar, mencapai prestasi, mengumpulkan pundi-pundi uang, membangun rumah, memburu
posisi, dll
Kita berlari sedemikian kencang, dengan energi penuh, meraih
semua yang bisa dipegang, tanpa henti. Sampai-sampai kita melupakan banyak hal.
Kita lupa berhenti sejenak dan merenungkan perkara-perkara
yang jauh lebih penting, yang telah kita lewatkan.
Kita melupakan tujuan hidup yg sesungguhnya: mengejar
perkara kekal bukan perkara fana, mengumpulkan harta abadi bukan harta yang
mudah layu.
Kita melupakan Tuhan, rencana-Nya, dan pekerjaan-Nya. Kita
sibuk dengan diri kita, rencana kita, dan pekerjaan kita.
Kita juga lupa bahwa hidup bukan untuk mengumpulkan
melainkan untuk berbagi. Kita lupa menoleh pada orang-orang disekitar kita yang
membutuhkan uluran tangan kita.
Kita lupa membangun hubungan yang tulus & penuh cinta.
Meluangkan waktu bersama orang-orang yang kita kasihi, bercengkerama &
bermain bersama mereka.
Kita lupa menjaga kesehatan kita dan memberi penyegaran pada
jiwa kita. Padahal tubuh dan jiwa kita perlu diperbarui setiap hari.
Kita sibuk menghitung berapa banyak yang bisa kita peroleh tetapi
lupa menghitung berapa banyak yang telah kita terima. Akhirnya kita lupa
bersyukur.
Makna kehidupan tidak didapat dari harta yang melimpah,
prestasi yang luar biasa, nama besar, posisi tinggi, dll.
Makna kehidupan diperoleh dari menjalani kehidupan bagi
rancangan Tuhan, hidup didalam kasih, suka berbagi, menjalin hubungan, & menikmati
kehidupan.
Hari ini kita yang sibuk diingatkan untuk tidak lupa. Supaya
disaat menutup mata untuk yang terakhir kalinya kita tidak berada didalam
penyesalan.
Melainkan kita bisa menutup mata dengan tenang & menghembus
nafas terakhir seraya berkata,"Tugasku telah selesai, Tuhan. Terima kasih
untuk hidup yang Kau beri"
Kita kembali pada-Nya dengan senyum, perasaan puas dan penuh
damai.
Hidup ini singkat, jangan kehilangan makna kehidupan.
RL, Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar