Rabu, 13 Agustus 2014

SIBUK



SIBUK. Kita sibuk karena mengejar kesuksesan & nama besar, mencapai prestasi, mengumpulkan pundi-pundi uang, membangun rumah, memburu posisi, dll

Kita berlari sedemikian kencang, dengan energi penuh, meraih semua yang bisa dipegang, tanpa henti. Sampai-sampai kita melupakan banyak hal.

Kita lupa berhenti sejenak dan merenungkan perkara-perkara yang jauh lebih penting, yang telah kita lewatkan.

Kita melupakan tujuan hidup yg sesungguhnya: mengejar perkara kekal bukan perkara fana, mengumpulkan harta abadi bukan harta yang mudah layu.

Kita melupakan Tuhan, rencana-Nya, dan pekerjaan-Nya. Kita sibuk dengan diri kita, rencana kita, dan pekerjaan kita.

Kita juga lupa bahwa hidup bukan untuk mengumpulkan melainkan untuk berbagi. Kita lupa menoleh pada orang-orang disekitar kita yang membutuhkan uluran tangan kita.

Kita lupa membangun hubungan yang tulus & penuh cinta. Meluangkan waktu bersama orang-orang yang kita kasihi, bercengkerama & bermain bersama mereka.

Kita lupa menjaga kesehatan kita dan memberi penyegaran pada jiwa kita. Padahal tubuh dan jiwa kita perlu diperbarui setiap hari.

Kita sibuk menghitung berapa banyak yang bisa kita peroleh tetapi lupa menghitung berapa banyak yang telah kita terima. Akhirnya kita lupa bersyukur.

Makna kehidupan tidak didapat dari harta yang melimpah, prestasi yang luar biasa, nama besar, posisi tinggi, dll.

Makna kehidupan diperoleh dari menjalani kehidupan bagi rancangan Tuhan, hidup didalam kasih, suka berbagi, menjalin hubungan, & menikmati kehidupan.

Hari ini kita yang sibuk diingatkan untuk tidak lupa. Supaya disaat menutup mata untuk yang terakhir kalinya kita tidak berada didalam penyesalan.

Melainkan kita bisa menutup mata dengan tenang & menghembus nafas terakhir seraya berkata,"Tugasku telah selesai, Tuhan. Terima kasih untuk hidup yang Kau beri"
Kita kembali pada-Nya dengan senyum, perasaan puas dan penuh damai.

Hidup ini singkat, jangan kehilangan makna kehidupan.

RL, Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar