Sebelum kita mendekat sama Tuhan, Tuhan telah terlebih dulu rindu dekat dengan kita.
Karena itu Tuhan memakai orang lain, dan mengizinkan berbagai peristiwa
yang menyenangkan maupun yang kurang menyenangkan supaya kita menyadari
kehadiran-Nya dan mendekat kepada-Nya.
Tuhan memberkati kita supaya kita semakin dekat pada-Nya bukan makin jauh dari-Nya.
Terkadang Tuhan juga mengizinkan masalah kita alami supaya kita kembali pada-Nya.
Dekat dengan Tuhan itu adalah pengalaman yang luar biasa. Kita bisa
merasakan kehadiran-Nya, merasakan hati-Nya, mengerti kemauan-Nya,
mengalami kuasa-Nya.
Dekat dengan Tuhan membuat kita dipenuhi damai dan sukacita yang meluap luar biasa, apapun yang terjadi dalam hidup kita.
Dekat dengan Tuhan membuat kita mampu mengasihi orang lain di sekitar kita.
Dekat dengan Tuhan membuat kita membenci dosa.
Dekat dengan Tuhan membuat kita semakin serupa dengan Dia.
Dekat dengan Tuhan tidak dilihat dari hal-hal yang kelihatan seperti
rajin ke gereja atau rajin melayani. Tetapi hati yang terus menerus
lapar dan haus akan Tuhan. Berkomunikasi dengan-Nya terus menerus.
Dekat dengan Tuhan itu tidak sulit. Dimulai dari keputusan kita
meninggalkan dosa dan kembali pada-Nya, meminta Dia memberi rasa lapar
dan haus akan Pribadi-Nya. Kemudian kita mencari Pribadi-Nya dengan
sungguh-sungguh.
Lambat laun telinga rohani kita akan semakin
peka dengan suara-Nya. Ternyata Tuhan suka ngobrol dengan kita dan
ajarin kita banyak hal.
Ternyata Tuhan suka menyiapkan kejutan untuk mereka yang dekat dengan Dia. Tuhan itu romantis!
Ternyata Tuhan juga suka memakai orang-orang yang dekat dengan Dia
dengan cara-cara yang tak terduga. Terkadang Tuhan suruh kita melakukan
ini dan itu, lalu kita takjub karena ternyata Tuhan memakai kita dengan
ajaib lewat ketaatan kita itu.
Ternyata Tuhan juga suka
memberitahu kita apa yang menjadi impian-impian-Nya atas hidup kita. Dan
Ia juga membimbing kita dan melatih kita untuk mencapai impian itu.
Dekat dengan Tuhan adalah pengalaman yang tak tergantikan!
Orang-orang yang dekat dengan Dia inilah yang diberi-Nya sebutan "Sahabat Tuhan"!
RL, Januari 2015
Jumat, 30 Januari 2015
HATI (Bagian 2)
Kita bilang kita mengiring Tuhan dan hidup untuk Tuhan...
Tetapi hati kita melawan kehendak-Nya melalui ketidaktaatan kita
Kita bilang kita rajin mencari Tuhan dengan berbagai aktivitas rohani...
Tetapi hati kita tidak sungguh-sungguh merindukan Pribadi-Nya
Kita bilang kita melayani untuk Tuhan...
Tetapi hati kita sombong karena kita mencuri kemuliaan nama-Nya
Kita bilang hati kita adalah milik Tuhan...
Tetapi hati kita keras, bebal, dan tidak rela dibentuk
Kita bilang kita mengasihi Tuhan...
Padahal...
Waktu kita tidak taat, kita mendukakan hati-Nya
Waktu kita suam, kita memedihkan hati-Nya
Waktu kita tidak tulus, kita melukai hati-Nya
Waktu hati kita keras dan tegar tengkuk, kita menghancurkan hati-Nya
Mengasihi Tuhan bukan dimulai dari apa yang nampak oleh mata...
Mengasihi Tuhan dimulai dari HATI.
Kita mengasihi Tuhan saat hati kita memilih untuk Taat.
Kita mengasihi Tuhan saat hati kita sungguh-sungguh merindukan Dia dan mencari tahu apa rindu-Nya..
Kita mengasihi Tuhan saat hati kita murni dan tulus kepada-Nya.
Kita mengasihi Tuhan saat hati kita lembut dan rela dibentuk.
Karena Tuhan mencari HATI
"Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya."
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.""
(1 Samuel 16:6-7).
RL, Januari 2015
HATI (Bagian 1)
Tahukah kita?
Jika hati kita sedang bermasalah, persembahan maupun pelayanan kita tak berkenan di hadapan Tuhan.
Banyak pelayan Tuhan yang pelayanannya tampak luar biasa, tapi ia mempertahankan hati yang tidak benar di hadapan Tuhan.
Sayang sekali, Tuhan tidak suka dengan persembahan & pelayanan dari pribadi yang hatinya bermasalah.
Karena persembahan yang paling menyenangkan hati Tuhan adalah hati yang merendah, hati yang tunduk, hati yang bertobat.
Tuhan mencari hati kita, melebihi dari apapun juga yang bisa kita lakukan untuk Dia!
"Engkau tidak berkenan kepada kurban sembelihan; sekiranya aku mempersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya.
Kurban bagi Allah adalah hati yang remuk redam, hati yang tunduk dan bertobat tidak Kautolak." (Mzm 51:18-19 BIS)
RL, Januari 2015
Jika hati kita sedang bermasalah, persembahan maupun pelayanan kita tak berkenan di hadapan Tuhan.
Banyak pelayan Tuhan yang pelayanannya tampak luar biasa, tapi ia mempertahankan hati yang tidak benar di hadapan Tuhan.
Sayang sekali, Tuhan tidak suka dengan persembahan & pelayanan dari pribadi yang hatinya bermasalah.
Karena persembahan yang paling menyenangkan hati Tuhan adalah hati yang merendah, hati yang tunduk, hati yang bertobat.
Tuhan mencari hati kita, melebihi dari apapun juga yang bisa kita lakukan untuk Dia!
"Engkau tidak berkenan kepada kurban sembelihan; sekiranya aku mempersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya.
Kurban bagi Allah adalah hati yang remuk redam, hati yang tunduk dan bertobat tidak Kautolak." (Mzm 51:18-19 BIS)
RL, Januari 2015
Langganan:
Postingan (Atom)