Kita dibentuk oleh pola pikir kita, karena itu penting bagi
kita untuk mengubah pola pikir kita sesuai dengan kebenaran-Nya (Rom 12:1).
Akhir-akhir ini Tuhan banyak mengubah paradigmaku melalui Firman-Nya yang hadir
diberbagai peristiwa-peristiwa yang kualami. Kehadiran-Nya seperti membolak-balikkan
seluruh duniaku. Semua pemahaman lama diubahkan seketika!
Salah satu pemahaman yang diubahkan Tuhan adalah pemahamanku
tentang “Orang pilihan Tuhan”. Saya pengen banget share tentang hal ini. Moga-moga kamu mau baca tulisan ini sampai
habis, karena pemahaman ini akhirnya mengubahkan caraku memandang diriku
sendiri dan caraku memandang orang lain.
Apa yang pertama kali muncul di benak kamu saat mendengar
istilah “orang pilihan Tuhan”? Seperti apakah “orang pilihan Tuhan” itu?
MULTI-TALENTED?
Beberapa bulan lalu sebuah stasiun TV meliput tentang
seorang remaja laki-laki jenius kelahiran Surabaya, yang baru berusia belasan
tahun tetapi sudah duduk dibangku kuliah. Remaja ini mengikuti seleksi yang
ketat bersama ribuan remaja lainnya dari seluruh penjuru dunia. Lalu terpilihlah
beberapa orang (termasuk dia!) untuk berada dikelas khusus di salah satu
universitas terkemuka di Amerika Serikat. Di universitas tersebut, ia mengambil
2 jurusan sekaligus (Kedokteran dan Manajemen) dan ia mendapatkan Indeks
Prestasi yang sempurna untuk dua jurusan tersebut! Berbagai penghargaan telah disabet olehnya,
dan bahkan ia menjadi motivator pendidikan termuda di Indonesia!
Dulu, pemahaman saya tentang orang yang dipilih Tuhan adalah
orang yang dikaruniai talenta atau bakat diatas rata-rata seperti Salomo yang sanggup
membuat 1000 lebih lagu dan memiliki hikmat yang luar biasa untuk mengatur
pemerintahannya, melakukan perkara besar diluar akal manusia seperti Musa yang
membelah lautan supaya umat yang dipimpinnya dapat menyeberang di tanah kering,
menjadi pemimpin hebat dan berhikmat seperti Yusuf bin Yakub, yang memiliki
kemampuan luar biasa seperti Daud yang mengalahkan raksasa Goliat, yang
kelahirannya sudah dinubuatkan dan dijanjikan seperti Simson dan Yohanes
Pembaptis, dan lain-lain. Pemahaman seperti ini nggak salah, tapi belum lengkap.
Lalu gimana dengan yang kemampuannya biasa-biasa? Yang lahir
dengan ketidaksempurnaan fisik? Yang lahir dari keluarga broken home, anak
haram, anak yang tertolak, anak yang mengalami sexual abused sejak kecil? Apakah mereka tidak dipilih Tuhan?
Apakah mereka adalah orang yang ditinggalkan Tuhan? Apakah Tuhan pilih kasih
dan membeda-bedakan orang? Apakah Tuhan itu jahat sehingga membiarkan beberapa
orang mengalami penderitaan dalam hidupnya sedangkan yang lain tampaknya
diberkati dengan tak henti-hentinya?
Dunia dan masyarakat kita punya konsep sendiri tentang
“orang pilihan”. Konsep inilah yang tanpa kita sadari menerobos masuk dalam
pemahaman kita juga sebagai orang percaya. Padahal semua konsep ini lahir dari
pemahaman logika manusia, dimana kemampuan logika yang terbatas ini memang
tidak mampu memahami rancangan Allah yang sungguh amat besar.
SUDUT PANDANG TUHAN
Belakangan, Tuhan mulai membuka pemahaman logika saya yang sempit
ini. Tuhan mengajak saya untuk melihat dari sudut pandangnya Tuhan, melihat
menurut cara Tuhan memandang dari sudut pandang kekekalan dan rancangan-Nya
yang maha besar, sehingga akhirnya cara pandang saya diubahkan, mata saya
dibukakan, kapasitas hati saya semakin diperbesar. Memang benar apa yang Firman
Tuhan katakan bahwa sejauh langit dari bumi demikian tingginya pikiran Tuhan
dari pikiran kita (Yes 55:8-9) dan manusia tidak mampu menyelami seluruh
pekerjaan Allah dari awal sampai akhir (Pkh 3:11).
Tuhan menunjukkan kepada saya beberapa “orang-orang
pilihan-Nya” yang berbeda dari pemikiran saya selama ini. “Orang-orang pilihan
Tuhan” di bawah ini adalah orang-orang yang hidupnya tidak normal seperti
manusia umumnya, menempuh jalan yang tidak lazim, yang secara manusia bernasib
buruk, yang mungkin sebagian orang berkata mereka kena kutuk, tetapi mereka
ternyata adalah “orang pilihan Tuhan”. Siapa saja mereka?
- Seorang yang buta sejak
lahir.
“Waktu
Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya
bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri
atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Jawab Yesus: "Bukan
dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus
dinyatakan di dalam dia.” (Yoh 9:1-3)
Betapa mudahnya kita memandang
rendah orang-orang yang lahir dengan ketidaksempurnaan fisik, dan memandang
diri kita lebih baik dari mereka! Lebih parahnya, dengan mudah kita menghakimi
bahwa mereka orang berdosa, orang yang kena kutukan, dlsbnya. Betapa hati kita
begitu jahatnya! Meskipun ada kasus-kasus yang penyebabnya karena dosa, tetapi
contoh diatas menampar kita yang suka menghakimi dan memandang rendah orang
lain. Ternyata ada orang yang lahir nggak sempurna, karena mereka adalah “orang
pilihan Tuhan” yang akan menyatakan kemuliaan-Nya.
“Orang pilihan Tuhan” bukan hanya para
pendeta / pengkhotbah dengan urapan dan hikmat luar biasa, artis-artis dan
pemusik yang multi talented, tetapi juga Nick Vujicic yang lahir tanpa lengan
dan tungkai kaki namun dipakai Tuhan menginspirasi hidup banyak orang!
- Perempuan-perempuan yang mandul
(ketidaksempurnaan fisik) – seperti Sara, Ribka, Rahel, Hana, Elizabeth – tetapi
kemudian Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya sehingga mereka dapat melahirkan
anak-anak (bahkan beberapa diantaranya melahirkan pada masa tuanya!).
- Ayub yang dalam sekejap
mata ditimpa berbagai malapetaka.
- Paulus yang memilih “jalan hidup” untuk tidak
menikah!!!
- Pahlawan-pahlawan iman di
Ibrani 11:36-39 yang hidup dalam penderitaan dan tidak menerima apa yang
mereka imani!
Apa yang mau kita katakan tentang orang yang cacat fisik,
yang mandul, yang kena malapetaka beruntun, yang tidak menikah, yang hidup
dalam penderitaan? Mereka kena kutuk? Mereka berdosa? Mereka kurang iman? Mereka
tidak dipilih Tuhan?
Terlalu cepat kita menghakimi orang-orang seperti ini.
Nyatanya, 5 contoh diatas adalah orang-orang pilihan Tuhan. Saya mau mengajukan
beberapa pemikiran baru:
- SETIAP KITA adalah orang
pilihan Allah, mempunyai peranan masing-masing, punya tugas khusus dalam
rencana kekekalan Allah. Jadi baik yang multi-talented maupun yang
kelihatannya biasa-biasa saja, semuanya dipilih Allah! Ingatlah, sebuah
pesawat yang super cepat, tidak akan bisa berfungsi baik tanpa kehadiran
baut-baut, sekrup-sekrup kecil yang ada di tubuh pesawat. “BAUT-BAUT”
kecil, komponen-komponen kecil adalah bagian dari pesawat keseluruhan.
“Karena
kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan
baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di
dalamnya.” (Ef 2:10)
- Tuhan punya hak atas
ciptaan-Nya, membentuk mereka sesuai kehendak-Nya.
“Siapakah
kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata
kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"
Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari
gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu
benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?” (Roma 9:20-21)
- Tuhan terkadang memilih dan memakai
yang lemah untuk mempermalukan yang kuat.
“Tetapi
apa yang bodoh bagi dunia, dipilih
Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi
dunia, dipilih Allah untuk
memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi
dunia, dipilih Allah, bahkan
apa yang tidak berarti, dipilih Allah
untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang
memegahkan diri di hadapan Allah.” (I Kor 1:27-29)
Pada akhirnya, tulisan ini ditujukan untuk 2 kelompok orang.
Kelompok pertama adalah kelompok yang outstanding, diatas rata-rata, untuk
tidak menjadi sombong, tidak merendahkan dan menghakimi orang lain, karena Tuhan
akan memakai orang-orang yang lemah untuk mempermalukan anda yang sombong –
ingat yang Tuhan pilih jadi pemimpin bangsa Israel bukanlah Harun yang pandai
bicara, tetapi Musa yang berat lidah! Tanpa bermaksud merendahkan bakat/keunggulan (hal-hal ini sungguh penting), tapi harus dibarengi karakter yang rendah hati.
Kelompok kedua adalah
kelompok yang merasa biasa-biasa dan bahkan di bawah rata-rata secara manusia,
yang selama ini berpikir bahwa dirimu bukan orang pilihan Tuhan. Jangan berkecil
hati. Dalam kelemahanmu kuasa Allah menjadi sempurna. Kasih karunia-Nya berlimpah
untukmu. Lihat dirimu seperti cara Tuhan memandang dirimu: Orang pilihan-Nya,
orang yang luar biasa, yang akan dipakai-Nya menyatakan kemuliaan-Nya! Kamu bisa mencapai banyak hal dan melakukan kemustahilan bersama Tuhan!
Semoga tulisan ini mengubahkan caramu melihat dirimu sendiri
dan caramu melihat orang lain :)
RL, Mei 2013