Sebuah kisah yang terkenal dari seorang Jenderal perang Perancis, Napoleon Bonaparte, adalah sewaktu ia memimpin pasukannya untuk menaklukkan sebuah negara. Menurut informasi mata-mata, jumlah tentara di negara tersebut hanya 500 orang karena sebagian besar sedang pergi berperang ke negara lain. Maka Bonaparte membawa 300 pasukannya yang terlatih. Tapi betapa terkejutnya ia, saat tiba di pantai musuh, menurut informasi mata-mata ternyata jumlah tentara musuh adalah 1500 orang! Maka Bonaparte membakar kapal mereka dan berkata kepada tentaranya,”Kita tidak punya kapal lagi untuk pulang, pilihan kita hanya: MENANG!” Dan mereka pun memenangkan pertempuran itu.
Rahasia kemenangan Gideon berikutnya sebagai
Tentara Allah adalah:
Empat, Gideon mempunyai Tim! (6:34-35). Ia tahu
ia tidak dapat memperoleh kemenangan seorang diri, ia perlu tim Tentara Allah yang
memiliki visi yang sama. Aplikasi:
Apa kamu punya komunitas rohani/komsel? Bagikan pengalamanmu berapa besar
pengaruhnya punya komunitas rohani dengan tidak? Apa kamu suka menguatkan
temanmu? Pkh 4:9-12, Ibr 10:24.
Lima, Gideon dan 300 orang timnya punya mental prajurit! Perhatikan: Saat itu Gideon merekrut
32.000 orang tapi Tuhan “menyaring” orang-orang itu sehingga tinggal 300 orang
saja. Pertama, Tuhan menyatakan bahwa orang yang bisa menjadi Tentara Tuhan
adalah orang yang berani, bukan penakut (7:3). Takut melangkah, takut terhadap resiko, takut menyerahkan
hidup kita, takut melayani, takut menginjil, takut bersaksi, dll. Ketakutan berasal dari iblis dan
ketakutan akan mengubur seluruh talenta kita (Mat 25:25). Bahkan ketakutan dapat menjalar kepada orang lain
seperti 10 pengintai pada zaman Yosua. Sebagai tentara Allah, Kita nggak punya pilihan mundur. Tentara
Allah sejati tetap maju sekalipun orang lain undur. Kedua, Tuhan menyatakan bahwa
untuk menjadi TentaraNya kita harus “minum air dengan tangan, bukan langsung
dengan mulut seperti anjing” (7:4-7). Ini berbicara tentang karakter yang baik
dan memiliki kewaspadaan terhadap
serangan musuh. Aplikasi: Bagaimana
cara mengalahkan ketakutan? Bagaimana meningkatkan kewaspadaan terhadap
serangan musuh?
Enam, Gideon mempunyai Komandan yaitu Tuhan sendiri! Gideon tidak berperang tanpa perintah /
strategi. Ia bisa mati konyol tanpa dipimpin Tuhan. Tuhan yang mengutusnya untuk
menyelamatkan bangsa (6:14), menyertainya (6:16), memerintahkannya (6:25-26,
7:9), menguasainya oleh Roh Kudus (6:34), memberinya strategi perang &
mengajarinya tentang senjata perang yang harus ia gunakan (7:15-18). Tuhan akan menuntun hidup kita jika kita senantiasa
memilih belajar hidup taat. Gideon bertanya & Tuhan menjawab. Gideon punya
HATI yang mau diajar, ditegur, diproses. Ia tidak sombong & merasa ia lebih
baik dan lebih tahu dari orang lain. Ia tahu tanpa Tuhan ia bisa salah langkah.
Gideon juga punya TELINGA
yang peka dengan suara Tuhan, TEPAT menangkap setiap detail perintahNya. Dan ia taat persis seperti yang Tuhan mau.
Sekecil apapun perintah
Tuhan, ia tidak bergeser sedikitpun dari perintah itu. Ia berjalan selaras,
sepadan, seirama dengan Komandan. Gideon mencapai tingkat dimana ia tidak lagi
mengasihani diri sendiri. Kerinduannya adalah menyenangkan hati Komandannya.
Visinya adalah menyelamatkan bangsanya!!! Aplikasi:
Apakah kamu menjadikan Tuhan Komandanmu, membiarkanNya menuntunmu, mengajarmu,
menegurmu, memprosesmu karaktermu? 2 Tim 2:3-4. Bagaimana mengembangkan
kepekaan mendengar suara Tuhan? Yes 50:4-5. Sudahkah kamu punya hati untuk
menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang? Baca Yes 61:1-3
Tidak ada waktu untuk santai bagi
seorang prajurit. Bersiaplah untuk peperangan, gerakkan para pahlawan. Selamatkan
jiwa-jiwa! Kita dipanggil untuk memenangkan peperangan! Be a God’s Army!
RL, Juli 2010
Materi Saat Teduh "Jambore Pelajar Kristen Palu 2010: GOD'S ARMY"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar