Minggu, 28 Desember 2014

MENGEJAR MIMPI


Sudah lama saya mengubur dan meninggalkan mimpi-mimpi besar saya – mimpi yang pernah Tuhan taruh di hati saya 6 tahun lalu… Bagi saya mimpi saya terlalu besar dan tidak mungkinlah bagi saya untuk mencapainya.. Saya memilih menjalani kehidupan saya sebagai orang biasa dan menghidupi mimpi-mimpi kecil saja -  hidup dalam zona yang aman!

Namun pertemuan saya dengan seseorang kemudian membangkitkan kembali mimpi saya yang telah mati.

Sekitar 1,5 bulan lalu saya percaya Tuhan mengatur pertemuan saya dengan seorang yang telah mewujudkan sebagian mimpi-mimpinya diusia muda. Setelah dia membagikan pengalaman hidupnya, saya merasakan Tuhan menghembuskan kembali nafas kehidupan ke impian saya yang kini menjadi puing-puing. Impian saya hidup kembali!

Izinkan Tuhan menghembuskan nafas kehidupan-Nya yang sanggup untuk menghidupkan kembali harapan & impian anda yang telah mati

RAKSASA ITU BERNAMA KETAKUTAN

Namun salah satu masalah terbesar yang harus saya hadapi adalah KETAKUTAN saya.

* Saya takut saya akan gagal ditengah jalan
* Saya takut saya tidak cukup baik / cukup mampu untuk menggapai impian saya
* Saya takut orang-orang akan menertawakan jika saya gagal
* Saya takut mimpi saya tidak memberi hasil yang maksimal seperti yang saya harapkan
* Saya takut karena berpikir lebih banyak orang yang lebih bisa dari saya
* Dan masih banyak lagi

Ada dorongan yang kuat untuk melangkah. Tetapi Raksasa di depan saya – yang bernama Ketakutan – itu membuat saya menghentikan langkah. Sesungguhnya bukan rintangan yang menjadi musuh saya. Musuh saya sesungguhnya adalah ketakutan saya sendiri.

RAJAWALI LANGIT

Jika kita tahu bahwa kita adalah Rajawali, kita takkan tenang diam di dalam sangkar yang nyaman dan aman. Kita harus terbang tinggi, karena untuk itulah kita diciptakan! Karena Rajawali kecil yang belum bisa terbang sesungguhnya memiliki kemampuan luar biasa didalam dirinya, hanya saja kemampuan itu belum dikeluarkan.

Saya ingat sekali kejadian ini. Minggu lalu saat saya sedang melayani di gereja, secara mengejutkan, Tuhan yang tahu kekuatiran saya, tiba-tiba berbisik di hati saya dan mengajari saya:

“Banyak dari kita ingin terbang tinggi tetapi kita TAKUT.
Kita takut karena terbang berarti:
  • Keluar dari tempat pijakan kita yang aman.
Selama kita di tempat kita saat ini, kita memang akan menghadapi resiko yang kecil. Tetapi tahukah kita bahwa kita takkan pernah mengalami indahnya terbang bersama Dia?
  • Melepaskan pegangan.
  • Mengambil resiko untuk bisa saja terjatuh.
  • Kita belum tahu apakah kita akan berhasil atau tidak.
  • Kita mungkin saja ditertawakan oleh orang-orang yang negatif
Untuk terbang tinggi, kita harus berani keluar dari pijakan kita selama ini -  dari zona aman.
Untuk terbang tinggi, kita tidak boleh takut jatuh
Untuk terbang tinggi, kita harus berani terhadap kemungkinan bahwa kita bisa saja jatuh, tetapi kita tahu bahwa ketika kita jatuh, Tuhan siap menangkap kita.”

Akhirnya saya menyerah. Saya memutuskan untuk melompat keluar dari zona aman saya dan belajar terbang.. Saya mungkin saja jatuh, tetapi Tuhan akan menangkap saya sampai saya bisa terbang bersama Dia!

Pulang dari ibadah malam itu, saya didorong Tuhan untuk menyelidiki Alkitab tentang “orang-orang” yang minder saat Tuhan memanggil mereka. Mereka adalah Yeremia, Musa, Gideon, dan banyak lagi. Saat saya membaca ayat demi ayat di dalam Alkitab saya, Roh Kudus membuka pikiran dan menerangi hati saya sehingga saya akhirnya menemukan beberapa prinsip yang luar biasa mengenai VISI DARI ALLAH. Next time akan saya share J

SAAT ENGKAU MERASA DIRIMU KECIL, INGATLAH….

Hari ini, Tuhan berbicara lagi dihati saya bahwa Dia suka memakai “orang kecil”. Mengapa?

1. Tuhan suka memakai “orang kecil” untuk menyatakan kebesaran-Nya.
Seringkali saat Tuhan memakai orang besar, banyak yang berpikir kesuksesan yang diperoleh orang tersebut memang karena bakatnya atau keahliannya. Tetapi lain ceritanya saat Tuhan memakai orang kecil. Orang-orang akan semakin mengagumi kebesaran Tuhan melalui karya-Nya didalam “orang kecil” itu. 

2. Tuhan suka memakai “orang kecil” karena mereka akan selalu mengandalkan Dia.
Merasa kecil, merasa tidak mampu dan tak berdaya membuat “orang kecil” ini selalu mengandalkan Tuhan. Inilah yang menyenangkan hati Tuhan!

3. Tuhan suka memakai “orang kecil” untuk membungkam kesombongan orang besar yang bermegah akan kekuatannya.
Seringkali suara Tuhan sudah tidak terdengar lagi oleh orang besar. Bakat, Keahlian, dan Kesuksesan mereka sudah membutakan mata mereka bahwa semua yang mereka peroleh adalah kasih karunia sehingga mereka harus selalu rendah hati dan mengandalkan Tuhan. Mereka sudah sulit diajar. Inilah mengapa Tuhan mau memakai “orang kecil” untuk menyadarkan kembali mereka yang merasa lebih besar dari Tuhan!

Bakat bukanlah segalanya.. Hati yang merendah di hadapan Tuhan & Keberanian untuk melangkah yang akan membawa kita kepada mimpi kita! Ingatlah: Kasih Tuhan lebih besar dari kesalahan anda, dan anugerah-Nya lebih besar dari ketidakberdayaan anda!

Jika Tuhan yang Maha Besar berpihak pada kita, apalagi yang kita takutkan?

Tuhan mengingatkan saya: Segera lakukan apa yang Tuhan perintahkan. Jangan menolak atau menunda melakukan apa yang Tuhan mandatkan kepada kita. Jika kita enggan, Tuhan akan memakai orang lain yang lebih siap.

Kesempatan menggapai impian yang Tuhan beri mungkin hanya datang 1x. Apakah kita mau menyia-nyiakan kesempatan besar yang telah Tuhan berikan itu?

Kepuasan terbesar selama kita hidup adalah menggenapi dan mencapai destiny ilahi yang telah Tuhan tetapkan dalam hidup kita.

Beranikah kamu melangkah?

RL, 28 Desember 2014
Twitter: @rooney_lim

Rabu, 13 Agustus 2014

APA YANG KAU ANDALKAN?

Anak-Ku, Mengapa engkau lebih percaya kepada pengertianmu daripada percaya kepada-Ku? Hikmat-Ku Kuberikan bagimu jika engkau mengandalkan-Ku.

"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;
itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu." (Amsal 3:5-8)

Mengapa engkau lebih percaya kepada usahamu, kerja kerasmu, lebih dari pada percaya kepada-Ku? Lupakah engkau bahwa Aku-lah Sumber segalanya? Aku sanggup memberikan berkat lebih dari yang sanggup engkau usahakan dengan kerja kerasmu jika engkau mengutamakan Aku lebih dari apapun.

"Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya...
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah — sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur." Mazmur 127:1a,2

Mengapa engkau berpikir bahwa kekuatan, persiapan, dan strategimu akan membawamu kepada kemenangan? Tidakkah engkau tahu, bahwa kemenangan ada di tangan-Ku?

"Sebab bukan kepada panahku aku percaya, dan pedangku pun tidak memberi aku kemenangan, tetapi Engkaulah yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami, dan orang-orang yang membenci kami Kauberi malu." Mazmur 44:7-8

Mengapa engkau lebih mengharapkan pertolongan manusia daripada mengharapkan pertolongan-Ku? Manusia yang engkau harapkan terbatas dalam banyak hal, tetapi Aku adalah Tuhan-mu yang tak terbatas!

"Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?" Yer 32:27

Mengapa engkau lebih merasa aman jikalau manusia membelamu dan mengejar pembelaan manusia lebih daripada pembelaan-Ku? Tidakkah engkau tahu bahwa pembelaan-Ku lebih kuat dari apapun?

"Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" Roma 8:31

"...apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka." Wahyu 3:7

Dan Mengapa engkau menuntut keadilan dari manusia? Tidakkah engkau tahu bahwa menuntut keadilan dari manusia hanya akan membawamu kepada perselisihan dan jurang kekecewaan? Aku-lah Hakim yang Adil, yang akan melindungi orang benar dan menghukum orang jahat pada waktu yang Kutetapkan.

"Sebab Engkau membela perkaraku dan hakku, sebagai Hakim yang adil Engkau duduk di atas takhta." Mazmur 9:5

"Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu." Wahyu 16:7b

Anak-Ku, Belajarlah untuk percaya pada rancangan-Ku.

"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." Yesaya 55:8-9

Jangan menyerah, Aku sanggup memberimu kekuatan didalam kelemahan dan ketidakberdayaanmu.

"Tetapi Tuhan menjawab, "Aku mengasihi engkau dan itu sudah cukup untukmu; sebab kuasa-Ku justru paling kuat kalau kau dalam keadaan lemah." Itu sebabnya saya lebih senang membanggakan kelemahan-kelemahan saya, sebab apabila saya lemah, maka justru pada waktu itulah saya merasakan Kristus melindungi saya dengan kekuatan-Nya.
Jadi saya gembira dengan kelemahan-kelemahan saya. Saya juga gembira kalau oleh karena Kristus saya difitnah, saya mengalami kesulitan, dikejar-kejar dan saya mengalami kesukaran. Sebab kalau saya lemah, maka pada waktu itulah justru saya kuat." 2 Kor 12:9-10 BIS

Jangan risau dengan orang-orang yang berbuat jahat. Kegembiraan mereka hanya sesaat dan kebanggaan mereka takkan bertahan lama.

"Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang;
sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau.
Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri." Mazmur 37:1-2, 7-9

Carilah kehendak-Ku dan serahkan hidupmu kepada-Ku. Bersabarlah dalam proses yang Aku izinkan terjadi dalam hidupmu. Aku pasti menolongmu!

"Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak. Nantikanlah TUHAN dengan hati yang tenang, tunggulah dengan sabar sampai Ia bertindak." Mazmur 37:5 TB, 7a BIS.

RL, Juli 2014

SIBUK



SIBUK. Kita sibuk karena mengejar kesuksesan & nama besar, mencapai prestasi, mengumpulkan pundi-pundi uang, membangun rumah, memburu posisi, dll

Kita berlari sedemikian kencang, dengan energi penuh, meraih semua yang bisa dipegang, tanpa henti. Sampai-sampai kita melupakan banyak hal.

Kita lupa berhenti sejenak dan merenungkan perkara-perkara yang jauh lebih penting, yang telah kita lewatkan.

Kita melupakan tujuan hidup yg sesungguhnya: mengejar perkara kekal bukan perkara fana, mengumpulkan harta abadi bukan harta yang mudah layu.

Kita melupakan Tuhan, rencana-Nya, dan pekerjaan-Nya. Kita sibuk dengan diri kita, rencana kita, dan pekerjaan kita.

Kita juga lupa bahwa hidup bukan untuk mengumpulkan melainkan untuk berbagi. Kita lupa menoleh pada orang-orang disekitar kita yang membutuhkan uluran tangan kita.

Kita lupa membangun hubungan yang tulus & penuh cinta. Meluangkan waktu bersama orang-orang yang kita kasihi, bercengkerama & bermain bersama mereka.

Kita lupa menjaga kesehatan kita dan memberi penyegaran pada jiwa kita. Padahal tubuh dan jiwa kita perlu diperbarui setiap hari.

Kita sibuk menghitung berapa banyak yang bisa kita peroleh tetapi lupa menghitung berapa banyak yang telah kita terima. Akhirnya kita lupa bersyukur.

Makna kehidupan tidak didapat dari harta yang melimpah, prestasi yang luar biasa, nama besar, posisi tinggi, dll.

Makna kehidupan diperoleh dari menjalani kehidupan bagi rancangan Tuhan, hidup didalam kasih, suka berbagi, menjalin hubungan, & menikmati kehidupan.

Hari ini kita yang sibuk diingatkan untuk tidak lupa. Supaya disaat menutup mata untuk yang terakhir kalinya kita tidak berada didalam penyesalan.

Melainkan kita bisa menutup mata dengan tenang & menghembus nafas terakhir seraya berkata,"Tugasku telah selesai, Tuhan. Terima kasih untuk hidup yang Kau beri"
Kita kembali pada-Nya dengan senyum, perasaan puas dan penuh damai.

Hidup ini singkat, jangan kehilangan makna kehidupan.

RL, Maret 2014

Rabu, 02 Juli 2014

KETULUSAN



Ada suatu Realita Kehidupan yang menyedihkan yang terjadi di bawah matahari:
Hati seseorang memang tidak bisa dipaksa untuk berubah, kecuali ia sendiri yang mau mengubahnya...
Ada orang-orang tertentu yang:
Tidak peduli seberapa sering kita berbuat baik kepada mereka,
Tidak peduli seberapa banyak kita menolong mereka,
Tidak peduli seberapa sering kita ada saat mereka didalam kesukaran,
Tidak peduli seberapa banyak kita mendukung mereka untuk menjadi lebih baik,
Mereka takkan mengasihi kita!

Itulah sebabnya beberapa orang akhirnya berhenti berbuat baik kepada orang-orang yang tidak tahu berterima kasih.

Perbuatan baik yang dilakukan dengan mengharap pamrih, memang akan berujung pada kekecewaan.

Untuk berbuat sesuatu yang baik, tidak perlu mengharap pemberian jasa dari manusia. Karena upah dari Tuhan jauh lebih mulia daripada segala ucapan terima kasih, pujian, sanjungan, dan penghargaan manusia.

Itulah pengharapan dan damai sejahtera yang membuat kita tenang dan ikhlas.

"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya." (Kolose 3:23-24).

RL, Des 2013

MENGHAKIMI



Manusia melihat, menilai & mengambil kesimpulan menurut apa yang tampak mata.

Yang sebenarnya hanya Tuhan yang tahu karena Ia juga melihat yang tidak tampak oleh mata, yaitu semua yang ada di dalam hati manusia dan semua yang terjadi yang tidak diketahui manusia.

Kita tidak tahu semuanya...
Kita hanya mengetahui yang nampak mata...
Tuhanlah yang mengetahui semuanya!

Terkadang fakta yang kita lihat & kabar yang kita dengar bukanlah kebenaran yang sesungguhnya. Terkadang kebenaran yang sesungguhnya justru adalah hal-hal yg tidak kita lihat & yang belum kita ketahui.

Mungkin inilah sebabnya kita sebaiknya tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan dan menghakimi orang lain, karena bisa jadi penilaian dan kesimpulan kita selama ini ternyata salah.

Hal yang paling memalukan dan mengerikan adalah pada saat penghakiman akhir di hadapan Tuhan, dimana Tuhan membuka semuanya dan seseorang dipermalukan, dinyatakan bersalah, dan dihakimi oleh Tuhan karena penilaian dan kesimpulannya terhadap orang lain yang ia hakimi selama di dunia ternyata keliru!

"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Mat 7:1-2).
"Kamu menghakimi menurut ukuran manusia..." (Yoh 8:15).

"Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil."" (Yoh 7:24).

RL, Des 2013

CINTA INI MEMBUNUHKU


CINTA – Sebuah kata yang sangat powerful! Ketika pernyataan “aku CINTA kamu” dibisikkan ke telinga seseorang yang sedang kasmaran, dan kemudian dibalas dengan pernyataan yang sama, kedua sejoli yang sedang jatuh cinta seakan langsung terbang ke langit ke tujuh! – begitulah kata para pujangga. Lihatlah teman-teman remajamu yang “katanya” sedang jatuh cinta, mereka terkadang bertindak lebay sampai tak pusing dikatakan alay.

KEKUATAN CINTA

Jika CINTA yang “hanya” dalam wujud kata-kata saja dampaknya bisa “menerbangkan” dan membuat orang “melayang-layang”, kekuatan CINTA bahkan bisa lebih hebat lagi! Bagi orang pada umumnya, 7 tahun bukan waktu yang singkat, bukan? Tetapi tidak bagi Yakub. CINTA seakan dapat mempersingkat 2555 hari menjadi 3-4 hari! “Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel.” (Kej 29:20). Wow! Hebat ya…

Nah, beberapa orang lagi mengumpamakan CINTA itu seperti api. Katanya kalau tidak mau terbakar, jangan coba-coba bermain dengan CINTA. Agaknya pernyataan tersebut ada benarnya, karena Kidung Agung 8:6-7 berkata, “Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena CINTA kuat seperti maut , kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api Tuhan! Air yang banyak tak dapat memadamkan CINTA… ”

CINTA itu seperti api dan kuatnya seperti maut. Kita mungkin pernah mendengar tentang kisah heroik para orang tua yang rela mengorbankan nyawa demi keselamatan anak-anaknya yang dalam bahaya. Bahkan Kisah Cinta terbesar yang nggak ada duanya, seperti yang telah kita percayai sesuai Kitab Suci, yaitu Firman Allah yang Maha Kuasa – Tuhan Yesus – rela mengorbankan segalanya dengan meninggalkan Sorga, menjadi manusia dan menyerahkan nyawa-Nya di kayu Salib untuk keselamatan umat manusia (Yoh 3:16). Bukankah kekuatan CINTA itu sebenarnya luar biasa?

IKATAN CINTA

Jadi CINTA itu sebenarnya bukan hanya sebatas perasaan melainkan sebuah keputusan yang di dalamnya  terdapat komitmen (ikatan). Saat kita memutuskan mencintai seseorang atau sesuatu, berarti kita sedang mengikatkan diri dengan orang itu atau hal itu. Mengikatkan diri pada hal-hal baik tentu mendatangkan keuntungan untuk kita. Permasalahannya adalah bagaimana jika ternyata kita CINTA (mengikatkan diri) pada hal yang keliru?

CINTA YANG MEMBUNUH

Seseorang pernah berkata, “Kita dibentuk dan ditentukan oleh apa yang kita cintai”. Hati-hati dengan apa yang kamu cintai karena apa yang kamu cintai akan membentuk pola pikir dan kebiasaanmu, bahkan masa depan dan akhir hidupmu akan ditentukan oleh apa yang kamu cintai! CINTA bukan permainan, karena CINTA dapat menghidupkan, tapi CINTA juga dapat membunuh!
  • Cris Stanifort (20 tahun), Chen Jung Yu (23 tahun), dan banyak anak muda lain mati karena CINTA dengan game online, waktu dihabiskan berjam-jam di depan layar komputer, dan akhirnya mereka mati karena mengabaikan kebutuhan dasar manusia seperti makan dan tidur. Mereka mati muda dan gagal menggapai cita-cita. Hidup mereka pun “game over”. Tragis!
Hal ini belum termasuk anak-anak muda yang CINTA dengan judi, rokok, miras, pornografi, free sex, narkoba, ataupun hal-hal yang kelihatan sepele seperti CINTA sama gadget, social media, benda-benda tertentu, nyontek, bela diri, idola-idola, horoskop, dll. Mereka keluar masuk panti rehabilitasi, menua di dalam penjara, hancur gambar dirinya, menyakiti diri sendiri, masa depannya berantakan, gagal menggapai cita-cita, dll.

Sob, peringatan Alkitab juga sangat keras terhadap hal ini: “Janganlah mencintai dunia ini, atau apa saja yang ada di dalam dunia ini. Kalau kalian mencintai dunia, kalian tidak mencintai Bapa. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” (I Yoh 2:15BIS, 2:16TB). Ini jelas-jelas larangan, man!  Tuhan mau melindungi kita untuk tidak mengulang tragedi yang sama dengan orang-orang yang mencintai dunia:
  • Simson jatuh CINTA kepada Delila (Hak 16:4) lebih daripada panggilannya sebagai Nazir Allah – dan masa depannya tak sama lagi. Simson gagal menggenapi rencana Allah yang semula bagi dirinya, begitupun Salomo (I Raj 11:1-4). Mencintai pria/wanita yang tidak cinta Tuhan dan tidak cinta Firman-Nya, bisa menyebabkan seseorang gagal menggenapi rancangan Allah!
  •  Yudas Iskariot CINTA akan uang (Yoh 12:4-6) dan berakhir dengan meninggalkan iman dan bunuh diri. Banyak anak muda yang bergaya hedonisme, hobi gonta ganti gadget, boros membeli barang-barang yang tidak perlu, yang semuanya itu ujung-ujungnya duit! Tuhan mengingatkan CINTA akan uang adalah akar segala kejahatan yang dapat membuat orang menyimpang dari iman (I Tim 6:9-10).
  • “Engkau lebih mencintai kejahatan daripada kebaikan, lebih suka berbohong daripada berkata benar.” (Mzm 52:5,BIS). Akibatnya adalah kebinasaan (ayat 7). Ini termasuk pelajar yang CINTA ketidakjujuran misalnya nyontek saat ujian, cinta sama dosanya dan nggak mau bertobat dan meninggalkannya.
Apa akibatnya bagi mereka yang mencintai dunia daripada Allah? Kebinasaan! Itulah cinta yang membunuh, yang berasal dari si jahat (Yoh 10:10, I Yoh 2:17).

DIMANAKAH CINTA INI AKAN KUTAMBATKAN?

Jadi gimana sekarang, dimanakah cintaku akan kamu tambatkan? Ke Tuhan Yesus lah kan! Ingat, hidup kita dibentuk dan ditentukan oleh apa yang kita cintai. Kenapa Tuhan suruh agar kita MENCINTAI Dia lebih dari segalanya? Supaya kita menjadi serupa dengan Dia! (Roma 8:29). Kita takkan menjadi serupa dengan Tuhan jika kita tidak mencintai Dia.

Lah terus gimana dengan ujian yang tinggal sebentar lagi? Apa bisa lulus tanpa “pelampung”, tanpa bocoran soal, atau tanpa bantuan guru dan teman?   

Iya lah! Penolongmu jauh lebih hebat – Pencipta langit bumi dan Sumber segala hikmat, yang penting ora et labora – berdoa dan bekerja/belajar!

Ooo gitu ya.. terus cinta sama hal-hal dunia kayak judi, pornografi, bela diri, idola ditinggalkan juga?  

Iya! Karena kita nggak bisa mengikatkan diri dengan Tuhan sementara di lain pihak kita sedang mengikatkan diri dengan hal-hal yang Tuhan nggak suka. Jika kita memilih untuk menambatkan CINTA kita sama Tuhan, maka kita harus melepaskan ikatan-ikatan lama dan mengikatkan diri dengan hal-hal yang Tuhan suka yaitu kasih, kebenaran, kekudusan, kerajinan, dll  (I Tim 6:11-12). 

CINTA pada Tuhan akan menjadi motor penggerak untuk kita belajar Firman Tuhan dan melakukan kehendak-Nya selama di dunia ini untuk menggenapi rancangan-Nya yang mulia!

“Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk.
Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan MENGASIHI TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka.”
(Ulangan 30:19-20)

[Bible Focus Bulletin Kebaktian Pelajar Kristen Palu "Revival News" Edisi 9, Bulan Maret 2014]
RL, Maret 2014