Untuk memaksa imanmu berkembang, Tuhan memakai tantangan bahkan terkadang kemustahilan! Bahkan mungkin engkau sudah menunggu cukup lama, doa-doamu sepertinya tidak terjawab, logika dan imanmu bertarung dengan sengit memperebutkan posisi dalam hatimu: "Masihkah saya harus percaya pada Allah? Apa yang aku imani sampai saat ini tidak terjadi, bahkan yang aku alami kontradiksi dengan apa yang aku imani dalam Firman Tuhan." Saat itu iman berada pada kondisi yang sangat kritis.. Seakan-akan kita hampir kehilangan iman.. Bisa jadi suatu saat Tuhan membawa kita pada titik seperti itu...
Oooh seperti anak-anak rajawali yang dilempar keluar dari
sarangnya oleh Sang Induk.. mereka mengepakkan sayap iman mereka sekuat tenaga
tetapi tanpa hasil.. Mereka berteriak sekuat tenaga tapi Induk mereka tidak
menolong... Masih haruskah percaya? Oooh sebentar lagi aku akan menabrak
batu-batu tajam!!!
Tiba-tiba Firman Allah yang kita baca dan renungkan menjadi
kekuatan yang baru! Seperti nutrisi yang disuntikkan ke dalam tubuh yang
lemah.. Seperti aliran listrik yang masuk ke perangkat elektronik... IMAN
DIAKTIFKAN KEMBALI! Tetapi iman itu tidak seperti sediakala, iman itu telah
berkembang lebih besar dari sebelumnya! Mengapa? Karena iman yang ini benar-benar
dilatih untuk tidak melihat dengan mata jasmani, tetapi mata rohani!!!
Sang Induk tiba-tiba menyambar anaknya dan menampungnya di
kepak sayapnya! Sang anak memperoleh keyakinan yang baru. Sampai tiba saatnya
sang anak terbang sendiri dengan keyakinan akan induknya..
Sampai tiba saatnya penggenapan semua visi, penggenapan dari
apa yang tidak kita lihat dengan mata jasmani sebelumnya, menjadi kenyataan!
Paksalah imanmu berkembang sampai penggenapan visi itu
terjadi!
" Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita
harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (IBRANI
11:1)
"Segala kemuliaan bagi Allah. Dengan kuasa-Nya yang
bekerja di dalam kita, Ia dapat melakukan jauh lebih banyak hal daripada yang
berani kita bayangkan -- sama sekali melebihi segala doa, keinginan, pikiran,
dan pengharapan kita." (Ef 3:20, FAYH)
#vision
-RL, Februari 2013-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar