Kamis, 30 Mei 2013

THE KEY OF SUCCESSFUL

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. “ (Yeremia 29:11)

Apakah kamu menginginkan keberhasilan? Maukah kamu memiliki hari depan yang cerah?
Adalah baik bagi kita untuk mengerti hal ini: Sebelum kita memimpikan keberhasilan dan hari depan yang indah, Tuhan sudah terlebih dulu merancangkan keberhasilan dan hari depan yang penuh harapan untukmu. Wow! Luar biasa bukan? So jangan kuatir akan masa depanmu karena Tuhan menjamin apa yang telah Ia janjikan. Masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang (Amsal 23:18).

Tetapi rancangan Tuhan ini tidak secara otomatis terjadi dalam hidup kita. Dalam kehidupan, Tuhan mau kita bekerjasama dengan Dia. Ini berarti ada bagian yang Tuhan lakukan, tetapi ada juga bagian yang harus kita lakukan. Bersyukur, Tuhan tidak membiarkan kita berjalan sendiri. Melalui FirmanNya, Tuhan menunjukkan kepada kita The Key of Successful (Kunci Keberhasilan).

Daniel adalah salah seorang pemuda yang berjajar dengan para pejabat tinggi di pemerintahan kerajaan Babel. Sekalipun ia berada di kerajaan yang tidak mengenal Tuhan, ia mendapat kedudukan yang tinggi. Keberhasilan demi keberhasilan ia raih karena Daniel bekerjasama dengan Tuhan.

The Key of Succesful 1: Takut akan Tuhan

”Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik.” (Mazmur 111:10a)

”tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi." (Ayub 28:28)

Banyak orang mencari hikmat. Mereka tidak mengerti bahwa permulaan hikmat diperoleh dari Takut akan Tuhan! Takut akan Tuhan yang dimaksud bukanlah suatu rasa ketakutan yang ngeri, melainkan suatu rasa hormat dan pengagungan yang dalam bagi kekuasaan dan kepemerintahan Allah atas kekuatanNya, kebijaksanaanNya, kasihNya, sehingga kita menjadikan Dia Raja atas hidup kita. Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan dan anggur yang biasa diminum raja (Dan 1:8)! Daniel tidak kompromi terhadap segala bentuk ketidaktaatan. Maka sebagai tambahan terhadap pengetahuan yang telah ia miliki, Tuhan menambahkan lagi pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai tulisan dan hikmat, berbagai penglihatan dan mimpi. Bahkan saat raja bercakap-cakap dengannya, Daniel didapati sepuluh kali lebih cerdas daripada semua orang berilmu di kerajaan Babel (Dan 1:17-20)!

Dalam kasus lain, Daniel diperhadapkan pada pilihan yang sulit: Tidak berdoa kepada Tuhan selama 30 hari dan dapat tetap hidup ataukah tetap berdoa kepada Tuhan tetapi resikonya kehilangan jabatan dan mati! Daniel lebih takut kepada Tuhan daripada takut kepada manusia. Resikonya ia dilempar ke gua singa, tetapi ia dilindungi, dan justru setelah itu ia malah dipromosikan luar biasa! (Daniel 6)

Bagaimana dengan anak-anak Tuhan yang mengorbankan kejujurannya, ketaatannya, integritasnya demi mendapat jabatan dalam pekerjaan, materi yang berlimpah demi kenyamanan hidup, penghormatan manusia, atau..... ah... nilai bagus dalam studi???
Berapa banyak pelajar Kristen yang mendukakan Tuhan dengan kompromi terhadap dosa dan melakukan kecurangan / ketidakjujuran selama ujian? Dimanakah “Daniel-Daniel”nya Tuhan yang berani berdiri diatas kebenaran sekalipun tidak seorangpun yang melakukannya, sekalipun banyak kesempatan untuk melakukan kecurangan, dan sekalipun banyak tantangan dan besar harga yang harus dibayar? Daniel tidak mempertahankan apapun kecuali ketaatannya kepada Allahnya!

Pernahkah kita diuji untuk tetap jujur dalam hal uang, dalam segala hal yang dipercayakan pada kita, termasuk dalam studi? Tidak tahukah kita, Tuhan hanya menguji ketaatan kita dalam keadaan terdesak untuk kemudian menyatakan apakah kita layak untuk dipromosikan bagi kemuliaan namaNya?

“... TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapanNya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati namaNya. Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepadaNya.” (Mal 3:16, 18).

The Key of Successful 2: Memprioritaskan dan Mengandalkan Tuhan

Firman Tuhan mengajarkan kita dalam Matius 6:33 dan Yeremia 17:5-9 agar kita memprioritaskan Tuhan dan mengandalkan Tuhan sehingga hidup kita diberkati!

Memprioritaskan Tuhan adalah mengutamakan Tuhan / menjadikanNya nomor satu dalam hidup kita. Banyak anak Tuhan mengorbankan ibadahnya, persekutuannya dengan Tuhan. Padahal justru memprioritaskan Tuhan terlebih dahulu adalah kunci berkat karena kita mencari Sang Pemberi Berkat!

Mengandalkan Tuhan berarti , tidak mengandalkan kepintaran, kekuatan, atau kekayaannya sendiri untuk mencapai keberhasilan,  tidak kuatir dan ragu-ragu, tetapi beriman, percaya, menaruh harapan, bersandar sepenuhnya kepada Tuhan bahwa Ia sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada yang mustahil bagiNya!

Sudahkah kita memprioritaskan Tuhan dan mengandalkan Tuhan seperti yang dilakukan Daniel (Dan 2:23, 6:11)?

The Key of Successful 3: Rajin / Bekerja keras

“Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.” (Amsal 12:27)

Mengandalkan Tuhan bukan berarti tidak melakukan apa-apa, karena Tuhan tidak memberkati orang yang malas melainkan orang yang rajin / bekerja keras. Sejak muda Daniel hidup dalam disiplin yang ketat untuk mempelajari berbagai hikmat dan pengetahuan sehingga saat kesempatan untuk menjadi orang pilihan yang bekerja pada raja, ia didapati siap. Bahkan saat ia dituntut untuk dididik dan diajar banyak hal selama tiga tahun, ia berhasil menyelesaikannya (Dan 1:3-5).

Sudahkah kita bekerja sama dengan Tuhan untuk meraih masa depan yang penuh harapan dengan cara bekerja keras di dalam studi kita? Sudahkah kita memiliki kemauan yang kuat untuk menambah wawasan, keahlian, dan pengalaman?

The Key of Successful 4: Motivasi untuk kemuliaan Tuhan

Daniel tidak pernah tertarik dengan harta, jabatan / kedudukan, penghormatan, atau apapun juga (Dan 5:16-17). Semua keberhasilan yang diperolehnya hanya untuk memuliakan Tuhan. Keberhasilan dan kedekatannya dengan raja memberinya kesempatan yang sangat besar untuk memasyurkan nama Tuhan! Dalam setiap kesempatan, saat hikmatnya dibutuhkan oleh raja atau saat ia ditanya raja, ia selalu bersaksi tentang kedahsyatan Tuhannya! Ia bersaksi pada zaman raja Nebukadnezar (Dan 2:27-30), zaman raja Belsyazar (Dan 5:13-30), pada zaman raja Darius (Dan 6:22-29) .

“Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Allah menyertai kamu!" (Zak 8:23)

“Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.” (Dan 12:3)

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat keunggulan moralmu, kehidupanmu yang patut dipuji, perbuatanmu yang mulia, perbuatanmu yang baik, dan mereka mengakui, menghormati, memuji, serta memuliakan Bapamu yang di surga.” (Mat 5:16, AMP)

RL, Maret 2011 
[Revival News Edisi 3 bulan Maret 2011, Rubrik Bible Focus]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar