Apakah kamu menginginkan keberhasilan? Maukah kamu memiliki
hari depan yang cerah?
Adalah baik bagi kita untuk mengerti hal ini: Sebelum kita
memimpikan keberhasilan dan hari depan yang indah, Tuhan sudah terlebih dulu
merancangkan keberhasilan dan hari depan yang penuh harapan untukmu. Wow! Luar
biasa bukan? So jangan kuatir akan masa depanmu karena Tuhan menjamin apa yang
telah Ia janjikan. Masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang
(Amsal 23:18).
Tetapi rancangan Tuhan ini tidak secara otomatis terjadi
dalam hidup kita. Dalam kehidupan, Tuhan mau kita bekerjasama dengan Dia. Ini
berarti ada bagian yang Tuhan lakukan, tetapi ada juga bagian yang harus kita
lakukan. Bersyukur, Tuhan tidak membiarkan kita berjalan sendiri. Melalui
FirmanNya, Tuhan menunjukkan kepada kita The
Key of Successful (Kunci Keberhasilan).
Daniel adalah salah seorang pemuda yang berjajar dengan para
pejabat tinggi di pemerintahan kerajaan Babel.
Sekalipun ia berada di kerajaan yang tidak mengenal Tuhan, ia mendapat
kedudukan yang tinggi. Keberhasilan demi keberhasilan ia raih karena Daniel bekerjasama
dengan Tuhan.
The Key of Succesful
1: Takut akan Tuhan
”Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua
orang yang melakukannya berakal budi yang baik.” (Mazmur 111:10a)
”tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya,
takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi."
(Ayub 28:28)
Banyak orang
mencari hikmat. Mereka tidak mengerti bahwa permulaan hikmat diperoleh dari
Takut akan Tuhan! Takut akan
Tuhan yang dimaksud bukanlah suatu rasa ketakutan yang ngeri, melainkan suatu
rasa hormat dan pengagungan yang dalam bagi kekuasaan dan kepemerintahan Allah
atas kekuatanNya, kebijaksanaanNya, kasihNya, sehingga kita menjadikan Dia Raja
atas hidup kita. Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan
santapan dan anggur yang biasa diminum raja (Dan 1:8)! Daniel tidak kompromi
terhadap segala bentuk ketidaktaatan. Maka sebagai tambahan terhadap
pengetahuan yang telah ia miliki, Tuhan menambahkan lagi pengetahuan dan
kepandaian tentang berbagai tulisan dan hikmat, berbagai penglihatan dan mimpi.
Bahkan saat raja bercakap-cakap dengannya, Daniel didapati sepuluh kali lebih
cerdas daripada semua orang berilmu di kerajaan Babel (Dan 1:17-20)!
Dalam kasus lain,
Daniel diperhadapkan pada pilihan yang sulit: Tidak berdoa kepada Tuhan selama
30 hari dan dapat tetap hidup ataukah tetap berdoa kepada Tuhan tetapi
resikonya kehilangan jabatan dan mati! Daniel lebih takut kepada Tuhan daripada
takut kepada manusia. Resikonya ia dilempar ke gua singa, tetapi ia dilindungi,
dan justru setelah itu ia malah dipromosikan luar biasa! (Daniel 6)
Bagaimana
dengan anak-anak Tuhan yang mengorbankan kejujurannya, ketaatannya,
integritasnya demi mendapat jabatan dalam pekerjaan, materi yang berlimpah demi
kenyamanan hidup, penghormatan manusia, atau..... ah... nilai bagus dalam studi???
Berapa
banyak pelajar Kristen yang mendukakan Tuhan dengan kompromi terhadap dosa dan
melakukan kecurangan / ketidakjujuran selama ujian? Dimanakah “Daniel-Daniel”nya
Tuhan yang berani berdiri diatas kebenaran sekalipun tidak seorangpun yang
melakukannya, sekalipun banyak kesempatan untuk melakukan kecurangan, dan sekalipun
banyak tantangan dan besar harga yang harus dibayar? Daniel tidak
mempertahankan apapun kecuali ketaatannya kepada Allahnya!
Pernahkah
kita diuji untuk tetap jujur dalam hal uang, dalam segala hal yang dipercayakan
pada kita, termasuk dalam studi? Tidak tahukah kita, Tuhan hanya menguji
ketaatan kita dalam keadaan terdesak untuk kemudian menyatakan apakah kita
layak untuk dipromosikan bagi kemuliaan namaNya?
“... TUHAN memperhatikan dan mendengarnya;
sebuah kitab peringatan ditulis di hadapanNya bagi orang-orang yang takut akan
TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati namaNya. Maka kamu akan melihat
kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang
beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepadaNya.” (Mal 3:16,
18).
The Key of Successful
2: Memprioritaskan dan Mengandalkan Tuhan
Firman Tuhan mengajarkan kita dalam Matius 6:33 dan Yeremia
17:5-9 agar kita memprioritaskan Tuhan dan mengandalkan Tuhan sehingga hidup
kita diberkati!
Memprioritaskan Tuhan adalah mengutamakan Tuhan /
menjadikanNya nomor satu dalam hidup kita. Banyak anak Tuhan mengorbankan
ibadahnya, persekutuannya dengan Tuhan. Padahal justru memprioritaskan Tuhan
terlebih dahulu adalah kunci berkat karena kita mencari Sang Pemberi Berkat!
Mengandalkan Tuhan berarti , tidak mengandalkan kepintaran,
kekuatan, atau kekayaannya sendiri untuk mencapai keberhasilan, tidak kuatir dan ragu-ragu, tetapi beriman,
percaya, menaruh harapan, bersandar sepenuhnya kepada Tuhan bahwa Ia sanggup
melakukan segala sesuatu dan tidak ada yang mustahil bagiNya!
Sudahkah kita memprioritaskan Tuhan dan mengandalkan Tuhan
seperti yang dilakukan Daniel (Dan 2:23, 6:11)?
The Key of Successful
3: Rajin / Bekerja keras
“Orang malas tidak
akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.” (Amsal 12:27)
Mengandalkan
Tuhan bukan berarti tidak melakukan apa-apa, karena Tuhan tidak memberkati
orang yang malas melainkan orang yang rajin / bekerja keras. Sejak muda Daniel
hidup dalam disiplin yang ketat untuk mempelajari berbagai hikmat dan pengetahuan
sehingga saat kesempatan untuk menjadi orang pilihan yang bekerja pada raja, ia
didapati siap. Bahkan saat ia dituntut untuk dididik dan diajar banyak hal
selama tiga tahun, ia berhasil menyelesaikannya (Dan 1:3-5).
Sudahkah
kita bekerja sama dengan Tuhan untuk meraih masa depan yang penuh harapan
dengan cara bekerja keras di dalam studi kita? Sudahkah kita memiliki kemauan
yang kuat untuk menambah wawasan, keahlian, dan pengalaman?
The Key of Successful
4: Motivasi untuk kemuliaan Tuhan
Daniel tidak pernah tertarik dengan harta, jabatan /
kedudukan, penghormatan, atau apapun juga (Dan 5:16-17). Semua keberhasilan
yang diperolehnya hanya untuk memuliakan Tuhan. Keberhasilan dan kedekatannya
dengan raja memberinya kesempatan yang sangat besar untuk memasyurkan nama
Tuhan! Dalam setiap kesempatan, saat hikmatnya dibutuhkan oleh raja atau saat
ia ditanya raja, ia selalu bersaksi tentang kedahsyatan Tuhannya! Ia bersaksi
pada zaman raja Nebukadnezar (Dan 2:27-30), zaman raja Belsyazar (Dan 5:13-30),
pada zaman raja Darius (Dan 6:22-29) .
“Beginilah firman
TUHAN semesta alam: "Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai
bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan
berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Allah
menyertai kamu!" (Zak 8:23)
“Dan orang-orang
bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun
banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk
selama-lamanya.” (Dan 12:3)
“Demikianlah hendaknya
terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat keunggulan moralmu,
kehidupanmu yang patut dipuji, perbuatanmu yang mulia, perbuatanmu yang baik,
dan mereka mengakui, menghormati, memuji, serta memuliakan Bapamu yang di
surga.” (Mat 5:16, AMP)
RL, Maret 2011
[Revival News Edisi 3 bulan Maret 2011, Rubrik Bible Focus]
[Revival News Edisi 3 bulan Maret 2011, Rubrik Bible Focus]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar